PWMU.CO–Muhammadiyah Pacitan ternyata masih mempunyai hubungan emosional dengan Pondok Pesantren Tremas. Cerita yang tidak pernah diketahui kebanyakan itu diungkapkan Nugraha Hadi Kusuma, Wakil Ketua LPCR Jawa Timur saat memberikan sambutan iftitah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang diadakan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM Pacitan di Gedung Dakwah Muhammadiyah PDM Pacitan, Ahad ( 9/9/2018).
Nugraha Hadi Kusuma menceritakan bahwa Muhammadiyah Pacitan mempunyai sejarah yang luar biasa. Dikatakan, Muhammadiyah di Pacitan berdiri pada 1927. Dan yang memberikan kontribusi pemikiran terhadap berdirinya Muhammadiyah di Pacitan, tambah Nugraha, adalah KH. Ahmad Badawi yang merupakan santri Pondok Pesantren Tremas.
“Mantan ketua umum PP Muhammadiyah periode 1962-1965 itu merupakan salah seorang yang mampu memberikan pemikiran berdirinya Muhammadiyah Pacitan,” beber Nugraha.
Selain itu, Nugraha juga mengatakan pada 1948 Pondok Tremas menjadi target PKI, KH Hamid Dimyati bersama 12 santri Tremas dibunuh dengan sangat tidak manusiawi. Dan yang menolong serta mendukung pondok itu, lanjut dia, tak lain adalah KH Ahmad Badawi. Beliaulah yang memberi back up-an dan perlindungan kepada pondok bersama Jenderal Sudirman yang langsung diperintah Nyai Walidah.
“Itu artinya, Muhammadiyah mempunyai hubungan erat dengan Pondok Pesantren Tremas,” tegas Nugraha yang diikuti anggukan semua hadirin.
Namun demikian, mantan aktivis HMI itu menyayangkan adanya upaya memecah belah umat Islam dengan menghilangkan sejarah penting tersebut. “Hanya saja sayang sekali sejarah penting itu seakan telah dihilangkan, ayo jangan lupakan sejarah.” ajak Nugraha.
Pria yang tinggal di Malang itu menegaskan semua harus bangkit demi benteng Islam untuk menghadapi komunis, maka harus diperhatikan sungguh-sungguh. “Betapa berharganya nilai historis Muhammadiyah Pacitan mempunyai Ketua Umum PP Muhammadiyah yang pernah belajar di Pacitan yang merupakan putra KH Muhammad Faqih yang juga sahabat KH. Ahmad Dahlan,” jelas Nugraha beri semangat.
Sebelum mengakhiri, dia berpesan agar PDM Pacitan mengembalikan lagi ruh dakwah. “Untuk itu Pacitan harus kuat karena ada ruh dakwah di sini. Ikuti standarisasi gerakan dakwah dengan selalu berada pada posisi yang benar di tengah-tengah gerakan pada kebaikan,” pungkasnya. (uzlifah)
Discussion about this post