PWMU.CO – Blusukan ke kampung-kampung tak harus menunggu dewasa. Juga tak hanya dalam masa kampanye. Seperti yang dilakukan sembilan siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik, yang blusukan ke Desa Lebanisuko, Wringinanom, Gresik, Kamis (13/9/18).
Kesembilan siswa itu adalah M. Faiq Sayyidul Mufid, Ahmad Saifuddin Rafiif, Fina Syifaussita, Yoice Michelline, Farica Dwi Sekar Cantika, Nabila Zahida, Qistia Amara Albina, M. Rifki Wildan Alwafi, dan M. Farrel Rafif Anwar.
Mereka ditemani oleh Kholiq Idris SPd (kepala sekolah), Mufidatul Latifah SSosI (wakil kepala sekolah), dan Aan Dodik Setiawan (Bendahara Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wringinanom).
Dalam blusukan itu mereka membagikan paket sembako dan uang Rp 50 ribu kepada 13 dhuafa yang ada di desa tersebut.
Dari mana dana yang dipakai untuk kegiatan blusukan para siswa itu? Mufidatul Latifah memberikan jawabannya: “Ini merupakan program DBD (Donasi Bumi dan Dhuafa) yang dananya berasal dari laba kegiatan Bussines Day SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik yang diadakan setiap bulan secara bergiliran dari kelas VI sampai I.”
Blusukan itu sendiri bukan sesuatu yang ringan. “Selama perjalanan sejak, pukul 07.45 hingga 10.30, sinar matahari panas menyengat. Tapi anak-anak tetap semangat menyalurkan bantuan,” ujar Mufidatul Latifah.
Dia mengungkapkan, bukan hanya soal fisik yang menjadi tantangan. Psikologi para siswa itu juga sempat teruji. “Sebab, dalam perjalanan, mereka melihat banyak rumah yang masih terbuat dari gedek (anyaman bambu). Bahkan ada yang sudah berlubang ata yang hampir roboh,” ujarnya.
Anak-anak semakin terenyuh, sambung dia, ketika bertemu dengan Bu Sariati, perempuan yang tidak bisa berjalan dan untuk makan saja harus mengandalkan saudara-saudara yang tinggal di samping kanan-kiri rumahnya.
Ada pula Mbok Bina yang sempat memeluk tubuh mungil anak-anak karena terharu telah dibantu. “Iki putu-putuku kabeh. Maturnuwun Nak, mugo-mugo diparingi selamet kabeh (ini cucu-cucuku semua. Terima kasih Nak, semoga diberi keselamatan semuanya),” kata Mbok Bina.
Kholiq Idris menyampaikan, tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk menumbuhkan cinta dan memupuk kepedulian. Juga agar anak-anak memiliki pengalaman terjun langsung dalam kegiatan kemanusiaan.
“Makanya ketika Business Day mereka sangat semangat menjajakan dagangan. Sebab, 10 persen labanya disetorkan ke sekolah untuk program DBD yang bisa bermanfaat untuk membantu para dhuafa seperti saat ini,” tuturnya.
Dia berharap, jika kelak menjadi pejabat para siswanya tidak melupakan bahwa banyak masyarakat yang masih kekurangan. “Bahkan untuk kebutuhan makan sehari-harinya,” ucapnya.
Menurut Kholiq Idris, program DBD di Desa Lebanisuko tidak asal bantu, tapi ada datanya. “Adapun data para penerima bantuan agar lebih valid dan tidak salah sasaran, maka kami bekerjasama dengan Pak Sugito, warga sekitar yang jadi informan sekolah,” kata dia. (Kiki Cahya Muslimah)