PWMU.CO-Bukan zamannya lagi berprinsip komersialisasi politik yang dianekdotkan dengan Nomer Piro Wani Piro (NPWP).
Hal itu disampaikan pengasuh pondok pesantren Al Amin Bojonegoro KH Samsul Huda dalam acara pengukuhan Relawan Jombang (Rejo) di Mojowarno, Jombang, Ahad (23/9/2018).
Acara pembentukan Relawan Jombang ini dihadiri 2000 orang. Mereka siap menggalang suara terpilihnya Nadjib Hamid sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Pemilu 2019.
Samsul Huda mengatakan, menang dengan uang adalah pola pikir Bani Israil. Muhammadiyah, sambung dia, pola pikirnya tidak seperti itu. ”Nadjib Hamid asli pilihan Muhammadiyah. Jadi, kalau warga Muhammadiyah tak mendukung dia, lalu siapa lagi?” tandasnya.
Sementara Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid mengatakan, telah mantap mengikuti pemilihan DPD untuk daerah pemilihan Jawa Timur. ”Ini memenuhi jihad politik umat Islam. Tujuannya tak lain mengubah warna negeri dengan membela umat Islam dengan cara yang benar,” tandasnya.
Dia juga menyatakan, esensi politik itu memilih pemimpin sesuai aturan Alquran. Berbicara masalah ini bagi umat Islam menjadi bahasan yang lazim ceramah di masjid-masjid.
Bahkan, sambung dia, dalam doa sehari-hari, ada pula permohonan agar kita menjadi pemimpin. ”Karena itu tidak perlu ada larangan bicara politik di masjid. Larangan seperti itu apakah bermakna melarang berbicara tentang Alquran?” tuturnya.
Dia menyatakan terima kasih pembentukan Relawan Jombang yang dikukuhkan ini terdiri dari semua lapisan masyarakat. “Mereka bersatu supaya orang Islam mendapat martabat yang sebenarnya, dihargai, dan memiliki pemimpin berakhlakul karimah yang dapat menciptakan kebahagiaan untuk masyarakat,” tandasnya.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang menyatakan siap mendukung Nadjib Hamid dengan 107 ribu suara dari kader persyarikatan dan simpatisan. (Isna)