PWMU.CO-Terobosan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 9 Brondong patut ditiru. Bagaimana tidak, sekolah pimpinan Fazlur Rohman, S.Pd.I. bukan hanya membimbing anak didiknya mendalami ilmu pengetahuan secara inten, tetapi juga membiasakan dalam mempratikkan sunnah Nabi. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan puasa Tasu’a dan puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharram 1.440 H atau bertepatan tanggal 19 dan 20 September 2018.
Kegiatan tersebut menjadi kebijakan sekolah dan diserukan kepada seluruh civitas akademika SMA Muhammadiyah 9 Brondong. Tak hanya seluruh siswa, para guru dan juga serta staff juga melaksanakan puasa sunnah tersebut. Selama dua hari, mereka melakukan kegiatan pendalaman ilmu dan kajian keislaman hingga malam dengan diisi tausyiah.
“Untuk membiasakan diri menjalankan amalan-amalan sunnah, karena bulan muharram ini juga termasuk bulan istimewa terutama pada tanggal 10 muharram dengan anjuran puasa Asyura. Jadi bisa dikatakan kegiatan kali ini seperti pondok Muharram” dalih Fazlur Rahman.
Memang, puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Puasa ini mampu menghapus dosa-dosa satu tahun sebelumnya sebagaimana hadits
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Kegiatan berlangsung dengan tausiyah pukul 16.30 diisi oleh Hanif Asyhar, M.Pd., CH., CHT. di halaman SMA Muhammadiyah 9 Brondong. Kemudian sholat magrib dan dilanjutkan buka puasa bersama. “Kegiatan ini dilakukan sekaligus sebagai upaya meningkatkan nilai-nilai religius pada peserta didik,” tutur Fazlur.
Sementara itu, siswi kelas 12 IPS, Nur Inda Wulandari mengakui kegiatan puasa yang menjadi kebijakan sekolah ini sangat bermanfaat. Dirinya mengaku senang, apalagi kegiatannya sendiri dirangkai sedemikian rupa sehingga tidak membosankan. “Sembari menunggu berbuka, diisi kajian keislaman. Sering-seringlah SMA mengadakan kegiatan seperti ini! Selain pembiasaan melaksanakan sunnah seperti yang dikatakan pak Faz, juga untuk silaturahmi dan menambah ilmu dalam kajian islam,” ujar Nur Inda Wulandari.
Acara diakhiri dengan sholat isya’ berjama’ah. Kemudian para siswa saling bergotong royong membantu para guru membereskan lokasi kegiatan. (Dennis)