PWMU.CO – Jenjang kelas V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menyerahkan paket bantuan senilai Rp 10.375.000 untuk Panti Asuhan Aisyiyah Bumiaji, Batu, Jumat (28/9/18).
“Donasi ini kami himpun dari Entrepreneur Day yang terlaksana satu bulan sebelum outbound. Dengan tagline bazar amal, anak-anak kami ajarkan bagaimana berbagi dari hasil usaha sendiri,” tutur Kepala SDMM Ahmad Faizun.
Menurutnya, cara mengajarkan rasa bersyukur pada anak bisa dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian.
“Sambil menumbuhkan semangat berwirausaha, mereka juga belajar mensyukuri hasil usaha dengan bersedekah,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Bendahara Jenjang Kelas V Pradita Eka Putri yang menceritakan latar belakang diselenggarakannya Entrepreneur Day yang dirangkai dengan kegiatan bakti sosial dan outbound.
“Latar belakangnya adalah keinginan berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara di panti asuhan yang dekat dengan lokasi outbound siswa kelas V dengan cara yang lebih mengena bagi siswa. Maksudnya mengena itu, siswa tidak serta merta meminta ke orangtua untuk menyumbang tapi ada upaya di mana mereka bisa menghasilkan sesuatu dari usaha mereka sendiri,” tegasnya.
“Kebetulan materi berhitung di kelas, bersamaan dengan materi persentase, jadi kegiatan ini bisa mengena di dua sasaran sekaligus. Jadi sekalian belajar menghitung laba,” imbuhnya.
Dia menambahkan, infak itu diperoleh dari delapan tahapan proses Entrepreneur Day.
“Kita jadwalkan anak-anak dalam delapan kali bazar. Sekali bazar, ada enam anak tiap kelas, sehingga total 18 anak yang berjualan setiap harinya. Mereka menggelar dagangan di hari Selasa dan Kamis di koridor kelas V. Pembelinya ya dari adik-adik kelas dan kakak kelasnya dari kelas I sampai VI,” ungkapnya.
Ditemui usai penyerahan paket bantuan di Masjid Ar Royan Bumiaji, Batu, Puput—panggilan akrabnya—mengaku selama proses Entrepreneur Day berjalan, bukan tanpa kendala.
“Ya namanya anak-anak. Di tahap awal, masih belum bisa menentukan harga jual sehingga ada yang rugi, ada juga yang untungnya hanya sedikit sekali, dan ada yang barangnya masih tersisa alias belum terjual habis,” keluhnya.
Selain itu, dia berpendapat, antusiasme siswa-siswi dalam membeli barang-barang yang dijajakan di kelas V yang jenisnya sangat variatif, mengundang animo siswa-siswi SDMM untuk membeli, membuat lokasi entrepreneur di koridor kelas V berdesakan.
Dia merincikan, total laba senilai Rp 10.375.000 yang diberikan dalam bentuk uang tunai Rp 2 juta untuk dana pengembangan panti asuhan dan total Rp 1.500.000 untuk 25 anak dan pembina panti.
“Selain berupa uang tunai, kami juga berikan dalam bentuk peralatan belajar dan peralatan mandi 25 anak panti senilai Rp 2.875.000 serta paket sembako untuk pantinya senilai Rp 2.500.000. Oh iya, ada lagi berupa frozen food senilai Rp 1.500.000,” jelas Puput.
Dia mengaku kaget bercampur syukur dengan perolehan laba yang di luar prediksi.
“Alhamdulillah, sangat surprize sekali, terutama anak-anak, tidak menyangka jika laba yang mereka hasilkan bisa menembus angka Rp 10 juta dan ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kesannya.
Puput berharap, dari program entrepreneur ini bisa mengajarkan anak-anak, bagaimana usaha menghasilkan uang itu tidak mudah.
“Ada perjuangan yang dibutuhkan di sana. Mereka sangat bisa merasakan itu terutama ketika barang yang mereka jajakan belum habis di menit-menit terakhir waktu istirahat. Mereka akan berusaha sekuat tenaga saling bantu antar teman agar barang tersebut bisa habis terjual,” ucapnya terharu.
Dia melanjutkan, anak-anak bisa lebih menghargai kerja keras orang tua. Juga bisa mengaplikasikan berhitung di praktek jual beli dengan perhitungan modal dan laba yang tepat, mengingat berdagang termasuk dari ajaran Rasulullah kita,” pesannya. (Ria Eka Lestari)