PWMU.CO – Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Bungah (SMP Mulia), Gresik melakukan kegiatan belajar di Bendung Gerak Sembayat (BGS), Senin (8/10/18).
“Hal ini berkaitan dengan materi pelajaran Bahasa Daerah yang terintegrasi dengan lingkungan,” ujar Mimin Juminahini, Guru Bahasa Daerah SMPM 5 Bungah.
Dia mengatakan kunjungan ini untuk mengamati dan mengetahui cara kerja bendungan.
“Selain BGS ini merupakan salah satu ikon di Kecamatan Bungah yang pengaruhnya terhadap lingkungan juga sangat besar,” jelasnya. “Jadi sangat pas dengan materi mengamati lingkungan sekitar.”
Juru Pintu BGS Dwi Susanto mengatakan tujuan utama dibuatnya BGS ini untuk penyediaan air baku untuk irigasi, industri, dan PDAM di wilayah kabupaten Lamongan dan Gresik.
“Juga untuk mencegah interupsi air laut naik di saat musim kemarau sehingga warga di sekitar tetap bisa menggunakan air Bengawan Solo untuk irigasi, industri, dan PDAM,” jelasnya.
Ketika musim hujan, lanjutnya, pintu BGS ini dibuka penuh untuk mengalirkan air dari hulu sehingga bisa mengurangi dampak banjir. “BGS memiliki fungsi yang berbeda di saat musim kemarau dan musim penghujan,” ungkap pria asal Bojonegoro itu.
Dia menambahkan, pengoperasian pintu BGS menggunakan tenaga genset dan bisa dilakukan lewat controler atau panel lokal.
“Untuk mengoperasikan pintu BGS ada dua opsi yaitu jarak jauh dan lokal yang pertama jarak jauh biasa digunakan pada saat kondisi hujan,” jelasnya.
“Jadi hanya mengoperasikan pintu BGS melalui controller yang ada di ruang jaga. Dan pada saat perbaikan bisa menggunakan panel lokal yang ada di pintu BGS,” kata dia.
Suasana belajar di BGS sangat menyenangkan siswa-siswi kelas VII. “Senang sekali. Sangat penting belajar di luar sekolah seperti ini karena memberikan ilmu dan suasana yang baru,” kata Amanda Mutia Ramadhani. (Rochmah W.F.)