PWMU.CO – Sebanyak 359 siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya memadati Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Balai Pengkajian Teknogi Pertanian (BPTP) di Malang, Jawa Timur, Kamis (11/10).
Kedatangan mereka mengikuti kegiatan sekolah yaitu pembelajaran di luar kelas atau yang lebih dikenal FIeldtrip Study Activity (FISA).
Bertema Kunjungan Industri dan Pemerintahan sebagai Aplikasi Pembelajaran yang Nyata, FISA berlangsung di tiga tempat. Para siswa dibagi. Sebanyak 315 siswa mengunjungi UB dan sebanyak 44 siswa mengunjugi UMM.
Saat di UB para siswa diajak ke pelbagai fakultas. Mulai dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi Bisnis hingga Fakultas Kedokteran. Sedangkan di UMM para siswa diajak ke Lembaga Kebudayaan dan ke Laboratorium Budidaya Jamur dan Kultur Jaringan.
Setelah mereka melakukan kunjungan ke kedua kampus tersebut, seluruh siswa beranjak ke BPTP. Para siswa diberi Lembar Kerja untuk mengisi hasil observasinya. Selain itu siswa juga diberi tugas untuk membuat Video Blog (Vlog).
“Tugas vlog ini dipilih agar terlihat kekinian, sebenarnya tugas vlog ini bukan pertama kalinya karena tahun kemarin para siswa juga diminta untuk membuat vlog,” ujar Dio Yulian, salah satu tim penilaian tugas FISA.
Di BPTP, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menerima materi dan melaksanakan praktik. Ada yang mendapat materi budidaya trico, budidaya sayuran, budidaya pasca panen lidah buaya, budidaya ternak, budidaya padi, dan lainnya.
Selama mengikuti kegiatan, mereka menyimak materi kemudian praktik. Sebagian mereka mengaku baru pertama kalinya mendapatkan materi seperti membuat mi lidah buaya, bercocok tanam, dan lainnya.
Seperti yang diungkapkan Rere Rahmananda siswa kelas X. “Ternyata perkembangan pertanian di Indonesia ini sudah maju, petani sekarang sudah memakai teknologi, seperti penanaman padi dengan mesin,” katanya. “Hal tersebut jadi mematahkan anggapan petani tidak selalu menggunakan teknik tradisional tapi sekarang juga menggunakan mesin jadi membuat saya tertarik belajar mengenai hal yang berbau pertanian,” tambahnya.
Tidak hanya dirasakan oleh Rere, Nadira Tambayong, siswa asal Arab Saudi ini, juga merasa senang mendapatkan materi budidaya padi karena baginya hal tersebut merupakan baru yang belum pernah dia jumpai di Arab Saudi.
“Aku senang di BPTP karena menanam padi. Di Saudi tidak pernah bercocok tanam, aku turun ke sawah menanam padi ternyata lumpurnya dalam sekali hampir ke lutut,” ujarnya. “Salutnya lagi ternyata proses penanaman padi hingga panen ternyata ada mesinnya juga,” katanya.
Wakasek Kurikulum Smamda Syuhadak Abilio Gomez memaparkan, FISA kelas X ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang dunia kampus. “Mumpung masih kelas X jadi kami perkenalkan dengan dunia kampus sehingga siswa ada bayangan akan melanjutkan ke universitas mana,” terangnya. (Masitha)