PWMU.CO – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Drs Asrofi MM berkunjung ke SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi), Jumat (2/11/18). Selain melihat proses belajar mengajar di sekolah, dalam lawatan perdananya, mantan Kepala Dinas Perhubungan Sidoarjo itu juga memberikan pembinaan pada seluruh guru dan karyawan.
Asrofi yang pernah menjadi dosen pada kelas jauh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut mengingatkan peran guru agar tidak terjebak dalam proses pengajaran semata.
“Era disruption seperti sekarang, pembelajaran sudah harus mengganti pengajaran,” ungkapnya. Paradigma tersebut, lanjut dia, perlu diubah. Sebab, menurutnya, tantangan para pendidik di sekolah tidak hanya menjadi pengajar, namun juga belajar.
“Jadi, di sekolah, tidak hanya menjadi tempat siswa belajar, namun para guru, wali siswa, dan masyarakat bisa diajak belajar. Tugas belajar menjadi tanggungjawab semua,” lanjutnya.
Untuk itu, kata dia, pada guru harus menjadi sosok yang transformatif. “Para guru harus ber-fastaqul khairat, berlomba-lomba dalam inovasi pembelajaran,” ungkapnya seraya menyebut ayat yang lekat dengan persyarikatan tersebut.
Pentingnya bertransformasi tersebut, menurut Asrofi, sebab dunia pendidikan dihadapkan pada era revolusi industri 4.0. Dunia kini sudah mengglobal dan serba digital. “Mengurangi metode ceramah, menghafal, ganti dengan strategi pembelajaran yang mengasah nalar, membuat anak ingin tahu,” paparnya.
“Maka penting sekali peran guru menjadi fasilitator, inspirator, dan motivator bagi peserta didik,” jelasnya. Guru, kata dia, tidak lagi menjadi sumber ilmu.
Strategi, taktik, dan metode pembelajaran hari ini, lanjut dia, diharapkan mampu membawa peserta didik agar dapat memiliki kreativitas, sikap kritis, komunikatif, dan bisa berkolaborasi dengan sekitarnya.
Di akhir sesi, Asrofi lalu memberi gambaran jika apa yang sudah dilakukan SMP Musasi dalam proses pembelajaran sudah baik. “Mengajak peran serta wali siswa ikut menyukseskan program sekolah merupakan penerapan dari trisentra pendidikan,” ujarnya menyebut tiga landasan pendidikan pada sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Usai melakukan pembinaan dan berkeliling sekolah, Asrofi menyempatkan melihat perpustakaan dan melakukan wawancara dengan jurnalis sekolah. (Darul)