PWMU.CO-Madrasah Muallimat Yogyakarta mengadakan Seminar Pelajar Nasional dengan mengundang penulis novel Hanum Salsabiela dan suaminya Rangga Almahendra, Getta Nurmalasari, General Manager Tupperware, dan Kurniawan Gunadi, penulis dan content creator.
Acara bertempat di Convention Hall Asri Medical Center (AMC), Sabtu (3/11/2018) dhadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai sekolah. Seminar ini merupakan rangkaian Temu Kader Ulama Pelajar Putri Muhammadiyah (TKUPPM) dengan mengambil tema Dakwah Millenial dalam Industri 4.0.
Hanum menyampaikan paparan Dakwah Literasi, Dakwah Enterpreneur, dan Dakwah Perfilman dan Entertainment. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pemutaran thriller film Hanum & Rangga.
Film ini kisah perkawinan Hanum Salsabiela dengan suaminya Rangga Almahendra. Diangkat dari novel karya Hanum berjudul Faith and the City.
Menurut putri tokoh Muhamamdiyah Prof Dr M. Amien Rais ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berdakwah. ”Kita dapat berdakwah dengan berbagai cara. Tahun 2013 silam perfilman Indonesia didobrak oleh 99 Cahaya di Langit Eropa,” ujar Hanum bicara tentang film yang diadaptasi dari novelnya dengan judul yang sama.
”Setelah kemunculan film kami, banyak industri film yang berlomba-lomba mengangkat kisah Islam, film adalah media dakwah bagi kami,” ujar Hanum yang juga dokter gigi lulusan UGM ini.
Lain halnya dengan Getta Nurmalasari, General Manager Tupperware, yang memilih jalur dakwahnya menjadi entrepreneur. ” Kita dapat melakukan aksi dakwah kita kepada relasi perdagangan, selain itu ada nilai giving yang kita sisipkan kepada networking atau jejaring-jejaring bisnis kita, ” katanya.
Sedangkan Kurniawan Gunadi, penulis dan content creator, memaparkan, zaman millenial ini adalah zaman di mana segala arus informasi dapat diterima tanpa adanya filtrasi. Penulis dan content creator yang kontennya dapat dipertanggungjawabkan adalah salah satu jalan dakwah kepada Tuhan, “ ucapnya.
Sementara itu pembukaan acara TKUPPM yang dilaksanakan pada 3-6 November oleh Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta diikuti oleh 31 pondok pesantren dari seluruh Indonesia.
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh sekolah putri Islam tertua ini dibuka oleh tokoh PP Aisyiyah Dra Hj Shoimah Kastolani dan Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah Dr H Masykuri MEd. (Pramida)