PWMU.CO-Kader Nasyiatul Aisyiyah se-Banyuwangi mengikuti Forum Dialog dan Literasi Media bertema Bijak di Media Sosial, Rukun di Dunia Nyata yang diadakan oleh MUI dan Kementerian Kominfo bertempat di Hotel Santika, Kamis (8/11/2018).
Dari Nasyiah diwakili Ketua PDNA Banyuwangi Diah Eko Herliani, Ketua PCNA Pakis Duren Roudhotul Jannah, Sekretaris PDNA Inung, Ketua Departemen Dakwah PDNA Fitriyanti dan perwakilan masing-masing cabang Nasyiah.
Peserta forum ini dari Muhammadiyah, NU, Al Irsyad, LDII dan organisasi lainnya. Acara ini dihadiri oleh staf ahli Menteri Kominfo yang juga dosen komunikasi Unair Dr Henri Subiakto, perwakilan MUI Musthofa Helmy, dan Wicaksono atau NDoro Kakung.
Henri Subiakto mengatakan zaman sekarang hampir semua masyakat menggunakan media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sayangnya dalam media sosial juga beredar hoax atau berita bohong. Karena itu masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan berita.
”Sangat berbahaya ketika berita-berita dimanipulasi menjadi hoax. Maka keterlibatan kita di dunia maya sebaiknya dilandasi pengetahuan literasi perlu tabayyun digital,” katanya. Sekarang pemerintah sudah membuat Undang-Undang ITE yang bisa menjaring penyebar berita bohong.
Pembicara kedua Musthofa Helmy mengimbau masyarakat melakukan tabayyun atau mengecek informasi yang didapat seperti dijelaskan surat Al-Hujarat ayat 49. Idza ja’akum fasiqun binaba’I fatabayanu an tushibu qauman bijahalatin fatushbihu ‘ala ma fa’altum nadimin.
”Ketika datang orang fasik kepada kalian dengan berita, maka bertabayunlah. Jangan sampai kalian menimpakan musibah pada suatu kaum dengan kebodohan sehingga kalian akan menyesal dengan apa yang kalian lakukan.”
Sementara Wicaksono, pembicara terakhir, menambahkan, pemilik FB, Twiter, Instragram diminta hati-hati saat membuat konten berupa tulisan, artikel, gambar, video. Jangan sampai ikut-ikut menyebar kebohongan.
Menurut dia, panduan membuat konten yaitu itu ditulis padat, jelas, dan singkat. Bersifat positif. Mengklarifikasi bukan menghakimi. Mendukung bukan menjatuhkan. Bukan menghujat. Informatif bukan proaktif dan jangan nyinyir. (Nana)