PWMU.CO– Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pelatihan penulisan ilmiah populer kepada dosen dan karyawan, Selasa (13/11/2018). Pelatihan diisi oleh Doan Widhiandono, redaktur senior opini-budaya Harian Jawa Pos.
Wakil Rektor 1 Prof Dr Syamsul Arifin MSi mengatakan, diadakan pelatihan ini karena dosen kerap kesulitan meramu gagasan dalam bentuk tulisan esai populer semisal opini dan artikel. ”Pelatihan ini mendorong sekaligus memberi arahan bagaimana agar naskah opini bisa lolos di meja redaksi,” tuturnya.
Dalam paparannya, Doan Widhiandono menjelaskan, untuk menciptakan tulisan yang bagus dibutuhkan detail. ”Dalam konteks penulisan esai populer atau opini, detail fakta, ide, alur, kalimat menjadi penting dan wajib diperhatikan. Bagaimana kita bisa menyusunnya secara cermat,” ungkap Doan yang telah menjadi redaktur Jawa Pos selama 16 tahun.
Dia mengelompokkan tiga kendala yang dihadapi penulis yang tulisannya ditolak redaksi. Di antaranya kendala materi, kendala teknis, dan kendala administratif.
Kendala materi, kata dia, esai popular adalah jenis tulisan yang memuat sejumlah nilai. Di antaranya untuk mendidik (to educate), untuk menginformasikan (to inform), untuk menghibur (to entertain) dan untuk mempengaruhi (to influence).
Kendala teknis, sambung Doan, yang dimaksud adalah penulisan judul, lead atau teras berita, serta mengindahkan prinsip bahasa. ”Menulis judul, harus mencerminkan isi tulisan, tidak banyak kata, mengacu pada nilai, serta menjual. Karena kerap para akademisi sering terjebak pada penulisan judul gaya jurnal,” ungkapnya.
Terkahir, kendala administratif. ”Khusus di Jawa Pos, beberapa kelengkapan yang mesti dipenuh di antaranya nama, curriculum vitae singkat, kartu identitas, NPWP, juga nomor rekening. Tulisan sebagus apapun, kalau kelengkapan ini tidak dipenuhi, sampai kapanpun tulisannya tidak akan dimuat,” tandasnya. (Izzudin)