PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Mukayat Al Amin MSosio meminta Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bertarung pada Pemilu tahun 2018 lebih mengedepankan visi, misi, dan program kerja ketimbang terjebak pada perdebatan yang tidak produktif.
“Sudah saatnya kita mengakhiri politik saling menghujat, saling menyerang pribadi calon, dan menghina antara satu dengan lainnnya. Itu tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia,” katanya di Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Rabu (14/11/18).
Mukayat menyampaikan, seharusnya isu yang dibangun dan dikembangkan oleh Capres-Cawapres adalah bagaimana cara membangun bangsa Indonesia melalui program yang terukur dan nyata dirasakan manfaatnya bagi kemajuan bangsa.
“Yang perlu dimunculkan itu bagaimana program memajukan pendidikan di Indonesia yang masih jauh tertinggal dengan negara lain, isu kemiskinan, isu pengelolaan sumber daya energi terbarukan, isu kebencanaan, isu ketahanan pangan, isu kesehatan dan lainnya,” papar kandidat Doktor Sosiologi Unair.
Sebaliknya, lanjut dia, bukan memunculkan isu sektoral, isu SARA atau lainnya. Bukan pula terjebak pada isu yang cenderung membenturkan masyarakat kalangan bawah untuk saling berhadap-hadapan satu sama lainnya.
“Jangan lagi masyarakat dibenturkan dengan isu yang kontraproduktif bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia,” ungkap sosiolog dari UMSurabaya.
Pria asal Lamongan itu berharap, sebutan cebong, kampret, perdebatan politik Gendruwo, Sentoloyo atau lainnya harus segera di akhiri. Sebab itu sama sekali tidak mendidik masyarakat .
“Kalau itu terus dikembangkan, maka akan dapat membawa bangsa Indonesia menuju jurang perpecahan dan membuat masyarakat kita terkotak-kotak. Itu tentu tidak baik bagi masa depan bangsa ini,” pungkasnya. (Aan)