PWMU.CO – Mantan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Ustad Muhammad Hatta mewanti-wanti warga Persyarikatan untuk tidak memperturutkan hawa nafsu dan tidak mencintai sesuatu secara berlebih agar terhindar dari kesyirikan. Pasalnya, kesyirikan itu sangat samar untuk dikenali. Ibaratnya, semut hitam merayap di atas batu hitam di tengah gelapnya malam.
Ustad Hatta mengingatkan itu dalam pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Dupak Bandarejo di Masjid Al Azhar Muhammadiyah Dupak Bandarejo, Krembangan, Surabaya, Rabu (14/11/18) malam.
“Kita harus waspada pada kesyirikan karena dapat menghapus amal kita. Salah satu kesyirikan itu karena mempertuhankan hawa nafsu kita,” kata Kepala Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan Muhammadiyah Krembangan itu.
Ia menerangkan, jika seseorang memperturutkan hawa nafsunya melebihi agama atau menyamai agama itu berati telah menyamai tuhan. “Nah, kalau sudah menyamai tuhan berarti sudah masuk pada kesyirikan. Kita harus hati-hati. Jangan sampai kita terjebak pada kesyirikan,” urainya.
Ustad Hatta kemudian mengingatkan jamaah agar bisa mencintai sesuatu ala kadarnya sehingga tidak terjebak pada kesyirikan dalam cinta. Sebab, menurut dia, cinta tertinggi seorang hamba adalah kepada Allah SWT.
“Jangan sampai kita menduakan atau mencintai sesuatu melebihi cinta kita kepada Allah. Itu bisa jatuh pada kesyirikan. Sebab, seperti saja atau menyerupai saja kita tidak boleh. Apalagi melebihi cinta kita kepada-Nya,” jelasnya.
Ustad Hatta menegaskanp, boleh saja manusia cinta kepada sesuatu, baik itu cinta kepada istri, anak atau lainnya. “Asalkan tidak berlebihan itu tidak apa. Jangan demi cinta berlebih kita kepada harta, anak atau istri misalnya, kita rela meninggalkan agama,” pintanya.
Di akhir paparannya, Ia menegaskan, kesuksesan, rezeki, kesehatan, dan keselamaat itu semua yang mengatur adalah Allah. “Semua itu adalah nikmat yang diberikan Allah SWT. Bukan dari yang lainnya,” tuturnya. (Aan)