PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Nur Cholis Huda MSi secara resmi membuka Workshop Penguatan Manajemen Masjid dan TPA Muhammadiyah, di Aula Mas Mansyur Gedung PWM Jatim, Sabtu (24/11/18).
Pria yang karib disapa Pak Nur ini mengatakan, ada tiga syarat utama menjadi seorang takmir masjid. Syarat pertama adalah harus sering mendatangi alias sobo masjid.
“Seorang takmir masjid yang tidak sobo masjid itu adalah takmir masjid gadungan. Apapun alasannya, takmir masjid harus sobo masjid. Kalau tidak bisa sobo masjid dengan alasan rumahnya jauh atau kerjanya di luar pulau, misalnya, maka jangan jadi takmir. Jadi penasihat saja,” katanya.
Penulis buku Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau ini menyatakan, tugas utama seorang takmir masjid adalah memakmurkan dan merawat jamaah masjid. “Karena itu takmir masjid harus sobo masjid,” tegasnya kembali.
Menurut dia, sobo masjid itu penting supaya takmir masjid mengetahui denyut nadi kegiatan dan kekurangan dari masjidnya. “Kalau tidak sobo masjid, tidak akan bisa. Jadi tolong yang sudah jadi takmir masjid, pengurus masjid dan juga anggota Majelis Tabligh bisa sobo masjid,” ingatnya.
Ia pun mengingatkan, anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah harus mempunyai pos di masjid. Sebaliknya, bukan mendirikan pos di warung kopi (warkop) giras. “Kalau mau menemui takmir masjid harus di warung kopi, itu bukan takmir masjid,” paparnya.
Pak Nur melanjutkan, syarat kedua adalah harus siap untuk diseneni atau dimarahi oleh jamaah. “Seorang takmir masjid itu tidak dapat gaji, tapi sering dapat marah jamaah (diseneni),” ungkapnya.
“Kalau masjidnya baik, maka jamaah akan diam semua. Sebaliknya, kalau ada kurangnya, pasti akan dapat seneni,” tambahnya.
Sementara syarat yang ketiga menjadi takmir masjid adalah harus ikhlas. Pak Nur menerangkan, salah satu ciri ikhlas adalah mengerjakan pekerjaan dengan gembira. “Jadi takmir masjid itu tidak boleh grundelan. Apalagi mogok tidak mau ngurusi masjid, itu artinya tidak ikhlas,” urainya.
Ciri kedua adalah sabar dan tidak suka grusa-grusu. Ketiga, mau menerima proses. “Menerima proses itu tidak lantas menunggu. Tapi kita harus punya perencanaan yang baik,” serunya.
Ciri keempat adalah mempunyai rasa cinta. “Sesuatu yang berat akan terasa ringan karena cinta. Kalau sudah cinta masjid semua akan pekerjaan memakmurkan masjid akan teras ringan,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post