PWMU.CO-Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menggelar pelatihan instruktur kepemimpinan bertempat di Kota Malang, Sabtu (24/11/2018).
Hadir sebagai pembiacara Ketua PWA Siti Dalillah Candrawati Mag, Sekretaris PWA Nelly Asnifati, dan Wakil Ketua PWA Rukimini Amar. Acara diikuti oleh kader Aisyiyah.
Dalam paparannya, Dalilah Candrawati menyampaikan, sesuai dengan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disebutkan kedudukan Aisyiyah itu sejajar atau setara dengan Muhammadiyah.
Pengertian setara itu, sambung dia, tidak diartikan secara ekstrem. Misalkan bisa berjalan sendiri- sendiri. “Nah yang seperti itu tidak boleh. Harus ada koordinasi karena Aisyiyah itu partner bergeraknya Muhammadiyah secara ideologis,” tandas Bu Candra, panggilannya.
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu juga menjelaskan, ada tujuh pokok pikiran dalam Mukaddimah Anggaran Dasar itu. Hidup manusia itu harus berlandaskan tauhid, manusia harus hidup bermasyarakat sesuai dengan qodrat dan iradat Allah.
“Hanya hukum Allah satu-satunya yang bisa dijadikan sandaran. Selanjutnya berjuang dan sungguh- sungguh menegakkan ajaran Islam. Untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Itu dibuktikan dengan ittiba’ pada rasul,” sambungnya.
Sementara Sekretaris PWA Nelly Asnifati pada materi implementasi AD/ART meminta semua pimpinan di semua level membaca dan memahami AD/ART sebagai acuan untuk bergerak. “Jangan bosan-bosan membaca dan memahaminya, Agar tidak salah dalam menetapkan setiap kebijakan organisasi,” tandas Nelly.
Mantan aktivis Nasyiatul Aisyiyah itu juga menegaskan peran dan fungsi majelis itu sangat strategis. “Kalau majelis sebagai pembantu pimpinan ini tidak jalan , maka organisasi bisa dikatakan mati,” ujarnya.
Wakil Ketua PWA Dra Rukmini Amar menjelaskan, ada empat macam ideologi yang harus dipahami para pimpinan. Yaitu ideologi keislaman, ideologi kemuhammadiyahan, ideologi keumatan dan ideologi kebangsaan.
Dia menyebutkan, bila ada kader yang diberi amanah organisasi bertugas di pemerintahan maupun politik dan sukses, tetapi loyalitas pada perjuangan Islam tidak semakin baik maka orang tersebut melupakan empat macam ideologi tadi.
Menurutnya, pimpinan juga harus mengerti 4 spirit. Tujuan hidup, fungsi hidup, pedoman hidup dan menjalankan fungsi utama. (Uzlifah)