PWMU.CO – Kunci ber-Pemuda Muhammadiyah adalah terletak pada tauhid yang murni, Ilmu mendalam, dan
amal yang banyak.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dr Dahnil Anzar Simanjuntak, pada sambutan pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah, di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11/18).
Di hadapan ribuan kader Pemuda Muhammadiyah Dahnil menyampaikan pesan, sebagai kader muda Muhammadiyah harus melakukan dakwah yang bergembira di mana pun berada.
“Kunci ber-Pemuda Muhammadiyah itu memiliki tauhidnya murni, Ilmu yang mendalam, amal baik yang banyak,” ujarnya. “Tiga hal tersebut sering saya sampaikan kepada seluruh kader muda Muhammadiyah se Indonesia.”
Kepada 1200 peserta dan kurang lebih 7000 penggembira muktamar, Dahnil mengatakan di tahun politik kita harus pandai-pandai melihat dan menyikapi situasi, serta mengokohkan tiga pilar itu. “Di tahun politik anak muda Muhammadiyah tidak bisa terlepas dari momentum politik, dan menurut HOS Cokroaminoto kala itu juga menegaskan hal tersebut,” lanjutnya.
Menurut Dahnil, ada etika yang khas dalam diri Pemuda Muhammadiyah dalam setiap pemilihan. “Jika diberikan uang untuk ongkos tiket atau untuk beli jajan, tapi didalam bilik suara mereka pasti memilih yang lainnya sesuai hati masing-masing,” sindirnya jika ada yang mau bermain-main dengan uang saat pemilihan.
“Ada juga yang tidak mengambil uangnya dan tidak juga memilih calon pemimpin yang menggunakan uang dalam pemilihan tersebut,” lanjutnya.
Dahnil mengajak kepada peserta dan penggembira muktamar untuk terus-menerus menjadi pelopor dan penerus Muhammadiyah. “Kami mengajak Pimpinan Pusat hingga Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah untuk konsisten dalam ber-Milad Muhammadiyah untuk selalu ber-ta’awun, untuk saling berbagi dan tolong menolong, dan gotong royong antar sesama,” jelasnya.
“Jika ada wilayah miskin yang paling di pelosok Indonesia, maka hadirnya pendidikan Muhammadiyah telah banyak membantu, dengan berbagai cara, termasuk menggratiskan biaya sekolah dan seluruh pendidikan,” paparnya sambil mencontohkan beberapa wilayah daerah yang menjadi dakwah Muhammadiyah.
Dia menegaskan, Muhammadiyah menjadi harapan bangsa melalui salah satu bidang amal usahanya yaitu pendidikan. “Karena saya sendiri telah merasakan hal tersebut saat saya masih mengenyam pendidikan saat saya masih kecil, yaitu mengenyam pendidikan di Muhammadiyah,” ucapnya. “Oleh karena itu Muhammadiyah sudah nyata dalam berdakwah di bangsa ini.” (Izzudin)