PWMU.CO-Departemen Sosial dan Kesehatan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik kampanye pemberian gizi kepada anak untuk cegah stunting atau tumbuh lambat.
Kamis (30/11/2018) kampanye zero stunting ini berlangsung di hadapan Pimpinan Ranting (PR) Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Sono, Panceng. Acara diikuti oleh 35 kader setempat.
Ketua Departemen Soskes PDNA Gresik Nurul Afianah AMd dalam paparannya menjelaskan, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu yang lama. “Stunting bisa terjadi pada anak usia 0-2 tahun,” ujarnya.
Jumlah anak penderita stunting di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan hasil riset 2013, mencapai 37,2 persen dari total anak. Ini merupakan nomer empat di Asia Tenggara. Karena itu Tanwir Nasyiah di Banjarmasin tahun lalu mencanangkan kampanye zero stunting.
Faktor utama penyebab stunting, sambung Nurul Afiana, adalah kurangnya asupan gizi, infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental ibu, jarak kehamilan yang terlalu dekat dan tekanan darah tinggi.
“Faktor gizi ibu juga menjadi pencetus stunting. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi juga memengaruhi,” tambahnya.
“Sel otak pada manusia terbentuk ketika sejak dalam kandungan hingga usia kehamilan 32 minggu. Setelah itu tidak, maka harus disiapkan betul nutrisi sebelum hamil,” tegas bidan berusia 28 tahun itu.
Stunting, katanya, bisa dicegah. ”Bagaimana pencegahannya?” tanyanya kepada peserta. Hadirin menjawab, tidak tahu.
Pencegahannya, sambung dia, dengan memperbanyak makanan bergizi terutama sayur dan buah, minum Fe dan folic acid, kebersihan lingkungan terutama sanitasi dan air bersih, dan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Tidak ada nutrisi pada bayi yang paling bagus kecuali ASI. “Kalau bisa, pemberian ASI dilanjutkan sampai anak usia 2 tahun,” pesan dia.
Di akhir materinya, dia menegaskan, tugas kader Aisyiyah dan Nasyiah dalam kampanye stop stunting ini adalah mengawasi kecukupan gizi remaja, ibu hamil dan ibu menyusui di sekitarnya.
“Pengawasannya terkait dengan pemenuhan gizi ibu hamil, ketaatan minum vitamin terutama fe dan folic acid, rutin kontrol bagi ibu hamil ke tenaga kesehatan minimal sekali setiap bulan, dan pemberian ASI bagi bayi,” tandasnya.
Istianah, ketua PRNA Sono, menyampaikan, malam hari ini kegiatan diisi dengan penyuluhan kesehatan agar Nasyiah mampu melahirkan generasi yang berkualitas. (AFI)