PWMU.CO – Program kerjasama antara Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dengan Irsyad Trust Ltd Singapura tidak hanya pada dua progam Training of Trainer (ToT) Islamic Education Leadership (IEL) dan ToT Applied Conversational English (ACE).
Demikian disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dra Arbaiyah Yusuf MA dalam penutupan kegiatan International Training of Education, di Grand Whiz hotel, Trawas Mojokerto, Jatim, Rabu, (5/12/18).
“Besides those two programs, we still have two other programs that will be held next year,” terangnya, bahwa selain dua program di atas, masih ada dua program yang akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang.
Bu Ar, sapaan akrabnya, menjelaskan kedua program tersebut adalah IT Training (ITT) dan Arabic Language Training (ALT). Ia berharap sekolah yang sudah mengirimkan guru ToT IEL dan ToT ACE segera mendaftarkan ITT dan ALT.
Perempuan kelahiran Ponorogo ini menyampaikan apresiasi kepada peserta training yang terus hadir mulai modul 1 hingga modul 4. “Good luck for you all that have joined 4 modules, I believe that it is not easy for you to make struggle to join the complete modul,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini Arbaiyah juga mengucapkan terima kasih kepada trainer Irsyad Trust Ltd dan juga mohon maaf karena beberapa guru tidak mengikuti secara komplit semua modul. “Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada panitia, Mas Zainal, Mas Phony dan Mas Huda dan Bapak Eko Hadiansyah yang mengawal acara ToT ini dari awal sampai akhir sehingga acara ini berhasil dan sukses dilaksanakan,” ujarnya.
Alumnus McGill University Montreal Canada ini juga menyampaikan kehadiran peserta yang penuh dalam kegiatan modul satu hingga modul empat merupakan salah satu penilaian dan persyaratan, yang nantinya akan mendapat sertifikat langsung dari Irsyad Trust.
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menceritakan program ini sebenarnya sudah dilaksanakan pada tahun 2012. “Saat itu Bapak Tamhid Mashudi (Wakil Sekretaris PWM Jatim) yang membantu mengawal acara ini pertama kalinya di Singapura,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada tiga acara yang sudah dilaksanakan di Singapura yaitu Summer Camp, Muhammadiyah Education Leaders Enhancement, dan Participatory Teachers Training, yang peserta kala itu adalah beberapa guru dari sekolah Muhammadiyah dan anggota Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur.
Menurutnya, ada hal yang membuatnya surprise dengan kerjasama ini. “Waktu itu tahun 2014, ia mengirim email terkait kerjasama untuk pelaksanaan ToT, dan itu baru dibalas tahun ini dan langsung dilaksanakan,” ujarnya.
Arbaiyah juga menyampaikan Majelis Dikdasmen PWM Jatim tidak hanya bekerja sama dan berkomunikasi dengan Singapura dan Malaysia, tetapi juga dengan negara Australia dan Jepang. “Di Canberra kita sudah mempunyai tempat untuk training dan kunjungan bisa untuk 20 orang,” ungkapnya. “Yang di Jepang kita akan mengirim siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai perwakilan Indonesia.”
Sebelum mengakhiri sambutannya, Arbaiyah mengingatkan peserta ToT kelompok ACE untuk mengerjakan pekerjaan rumah terakhir dengan program sekolah karena program ini harus ada follow up yang dilaksanakan setelah program ini.
“Selain itu ke depan, sekolah sekolah besar akan menjadi ketua klaster yang mengadakan kegiatan peningkatan mutu sekolah anggotanya dengan memberi ilmu, memberikan pembinaan, tempat dan mendanai kegiatan tersebut,” ujarnya. (Tanti)