PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah terpilih Sunanto menyampaikan harapannya agar kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang sedang duduk di struktural tidak dekat-dekat dengan partai politik.
Pernyataan itu disampaikan Sunanto dalam sesi Dialog Kebangsaan Musyawarah Daerah (Musyda) XX IMM Jatim di SD Muhammadiyah 1 Jember, Sabtu (8/12/18).
Menurut Cak Nanto, IMM adalah tempat untuk mengaktualisasikan dan mengasah kemampuan diri tanpa ada proses mengungkung kebebasan, yang mana hanya fokus pada satu pola pemikiran saja. Sebab setiap kader IMM memiliki keahlian dan keilmuan yang berbeda dan memang tidak harus satu warna.
“Jas kita boleh sama-sama warna merahnya. Tapi pikiran kita boleh beda-beda. Itulah yang perlu harus dicacat kader IMM,” tutur mantan Ketua DPD IMM Jawa Tengah itu.
Pria asal Sumenep, Madura, itu menegaskan sejatinya wajah dari kader IMM adalah wajah membaca, mengkritisi, dan mengabdi. “Nah, jadikankalah IMM sebagai kendaraan untuk bisa mengetahui potensi diri Anda. Mau ke mana kita nanti,” paparnya.
Oleh karena itu, Cak Nantor mengingatkan, kader IMM agar tidak sampai terjerumus pada kepentingan-kepentingan politik praktis. Meski, secara individu semua kader mempunyai hak dalam gerakan politik.
“Kalau masih di struktural IMM jangan dekat-dekat dengan partai politik. Kalau Anda ingin masuk partai politik, ya keluarlah dari struktural IMM. Susah Anda akan independen. Pasti IMM akan dipolitisir terus. Saya khawatir warna IMM di bawah ke ranah politik praktis,” katanya disambut tepuk tangan. “Nah, kalau sudah jadi senior bolehlah.”
Di akhir paparannya, Cak Nanto, mengajak kader IMM untuk gemar dan memperbanyak membaca buku. “Kalau mahasiswa tidak pernah membaca buku, maka dikhawatirkan mahasiswa hidup dalam gerakan dan ucapan yang kosong,” tandasnya. (Aan)