PWMU.CO – Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ali Muthohirin mengatakan gerakan mahasiswa sekarang ini sedang mengalami dilema.
Pasalnya, ketika mahasiswa keras mengkritik pemerintah diklaim sebagai pendukung kelompok yang kontra-pemerintah. Sebaliknya, ketika mahasiswa diam saja alias tidak mengkritik akan dianggap pro-pemerintah.
“Kondisi gerakan mahasiswa memang sedang mengalami dilema dalam situasi politik kebangsaan dewasa ini. Mahasiswa diam salah. Gerak pun salah,” katanya dalam sesi Dialog Kebangsaan acara Musyawarah Daerah (Musyda) XX IMM Jatim di SD Muhammadiyah 1 Jember, Sabtu (8/12/2018).
Ali lalu mengungkapkan, ada dua hal penting yang harus dijadikan penggangan kader ketika berproses di IMM. Pertama, kader IMM harus yakin akan diri dan organisasinya dulu.
Kemudian kedua, Ali melanjutkan, kadar IMM harus mau berproses untuk saling membesarkan secara bersama-sama. Sebaliknya, bukan saling menjatuhkan satu sama lainnya.
“Maka dari itu, kader-kader IMM harus mau terbuka belajar dan menimba ilmu dari siapapun. Terutama mau belajar dari para senior tentang arti ketulusan membesarkan ikatan,” tuturnya.
Di akhir, Ali menegaskan, setiap kader sejatinya memiliki passionnya masing-masing. Karena itu, kemana kader akan memilih arah gerakannya tidak boleh dikekang, apalagi dipaksakan.
“Kader IMM itu tidak harus semuanya terfokus jadi politisi. Perlu juga ada kader intelektual, kader dakwah, kader entrepreneurship dan lainnya,” tandasnya. (Aan)