PWMU.CO-SD Muhammadiyah 1 Ngadiluwih (SD Mutu) menyelenggarakan parenting dengan tema Management Gadget di Era Milineal dan Talents Mapping untuk Anak, Ahad (9/12/2018).
Kegiatan berlangsung di Graha Tamtama Purwokerto Ngadiluwih ini mulai dari pukul 09.00-12.00 menghadirkan narasumber Aning Rahmawati ST, pegiat Komunitas Cinta Anak dari Kota Surabaya.
Bunda Aning, sapaan akrabnya, memaparkan, anak atau buah hati adalah anugerah terindah dan merupakan amanah yang telah Allah berikan kepada kita. Menjadi tanggung jawab kita untuk senantiasa menjaga, merawat, dan memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan ruhani.
Namun terkadang karena ingin memberikan yang terbaik kepada buah hati kita, justru banyak dari cara kita yang salah dan tanpa disadari. Misalnya ketika kita melihat mereka asyik bermain pasir tanpa berpikir panjang pasti langsung kita tegur. “Yang kotor lah, banyak kuman lah, atau apalah itu,” ucapnya
Ada juga yang khawatir melihat mereka memanjat pohon, menaiki meja ataupun kursi. Dan masih banyak kekhawatiran yang timbul dari diri kita ketika melihat buah hati kita bermain atau melakukan sesuatu yang menurut kita itu kurang tepat.
”Padahal perlu kita ketahui untuk menjadikan mereka menjadi kebanggaan kita langkah awal yang perlu kita lakukan adalah menstimulus tujuh indera yang ada pada dirinya. Apa yang mereka lakukan tadi adalah salah satu cara untuk menstimulus tujuh indera tersebut yang tanpa kita sadari,” ungkapnya
Ketika kita marah dan membentak atau bahkan mengancam mereka maka seratus sel sarafnya akan terputus. Sedangkan usaha kita dalam menstimulus indera tadi hanya mampu menyambungkan 20 sel saraf saja jadi kita masih punya tanggungan utang 80 sel saraf pada mereka.
Sebagai orang tua harus mempunyai visi pengasuhan. Mau dibawa ke mana buah hati kita nantinya. Karena orang tua adalah kunci pengasuhan dan ini bukan tanggung jawab sekolah sepenuhnya.
“Ketika kita menghendaki mereka menjadi putra-putri yang saleh salehah maka terlebih dahulu kita harus menjadi orangtua yang saleh dan salehah,” tegasnya.
“Perlu kita pahami bersama, tak ada anak terlahir nakal, bodoh dan tanpa potensi. Yang ada adalah orang tua yang belum memberikan pengasuhan sesuai apa yang dicontohkan Rasul. Maka mulai hari ini mari kita berusaha memberikan pengasuhan yang terbaik kepada buah hati kita agar apa yang menja divisi kita bisa tercapai,” tandasnya.
Kepala SD Mutu Moch Safi’i menjelaskan, melalui parenting ini nanti diharapkan mampu mengedukasi kepada orang tua bahwa pendidikan sekarang, zaman now, itu beda dengan pendidikan zaman kita dulu, zaman old.
Ia pun menambahkan, akar dari permasalahan anak- anak kita pada dasarnya itu datang dari keluarga. Maka dengan kegiatan parenting ini nanti diharapkan kita bisa saling berkomunikasi dan mensinkronkan apa yang sebenarnya terjadi sehingga bisa mencari jalan keluar demi kebaikan anak-anak. (Munir)