PWMU.CO– Robot, mesin cerdas dan Internet of Things (IoT) mulai mengambil alih pekerjaan rutin dan manual yang dikerjakan manusia. Inilah ciri industri 4.0 yang bertumpu pada jaringan siber yang sedang mengubah hidup manusia secara radikal dalam bekerja dan berkomunikasi.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Fauzan saat ditanya kesiapan perguruan tingginya menghadapi industri 4.0 di sela kunjungan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (13/12/2018).
Menurut dia, diperkirakan 35 persen keterampilan dasar akan hilang pada sepuluh tahun ke depan digantikan oleh jenis-jenis pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya.
”Agar selalu relevan dengan tuntutan perubahan zaman, perguruan tinggi harus memformat ulang dan melakukan transformasi mendasar visi layanan pendidikannya,” kata Fauzan.
Peran perguruan tinggi, sambung dia, tidak lagi menyiapkan lulusan yang pekerjaannya telah digantikan robot dan mesin pintar. Namun harus membekali lulusannya dengan kecakapan dan literasi multidisiplin yang dibutuhkan untuk menciptakan peluang kerja baru dengan memanfaatkan hadirnya Industri 4.0.
Merujuk sebuah survei, Fauzan mengatakan, ada 20 CEO Top Indonesia mengaku tidak mendapatkan lulusan sesuai dengan apa yang dikehendaki perusahaan miliknya. ”Ini sangat disayangkan, karena berarti hanya sedikit dari lulusan yang bekerja sesuai dengan bidangnya,” tuturnya.
Dengan pertimbangan ini UMM mendirikan Institut Pendidikan Vokasi (IPV) dengan tagline creating moment, progressing talent. IPV memiliki visi pelopor dalam pemajuan talenta. IPV melayani mulai dari masyarakat umum dewasa, anak-anak lulusan SMA/SMK dan juga civitas akademika UMM sendiri.
”Memberi kesempatan kapan saja dan kepada siapa saja untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap sesuai talenta dan minatnya. Sehingga mampu mengambil peluang menjadi pelaku utama dalam Making Indonesia 4.0, seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” terang Fauzan.
Untuk mengawali IPV ini, ujarnya, UMM akan membuka lima sekolah bidang keahlian. Yakni Desain dan Media, TIK dan Elektronika, Bisnis dan Manajemen, Kesehatan dan Hospitality, serta Agribisnis. Lima sekolah keahlian ini akan dibangunkan gedung seluas 20 hektare di wilayah Karang Ploso, Kabupaten Malang.
“Jika lima IPV ini sudah terlihat kemajuannya, UMM akan mengembangkan sekolah bidang keahlian lainnya yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan keinginan atmosfer pasar kerja,” tandasnya. (Izzudin)