PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Gresik atau yang dikenal dengan Smamsatu Gresik menjadi tuan rumah “Seminar Pemikiran dan Peradaban Islam: Program Kaderisasi Ulama Angkatan XII” yang diselenggarakan Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Seminar yang diadakan di Aula Matahari 2 Smamsatu Gresik Kamis (13/12/18) ini diikuti guru dan karyawan Perguruan Muhammadiyah Gresik, yaitu SDM 1 Gresik, SDM 2 Gresik, SMPM 1 Gresik, dan SMA 1 Gresik. Selain itu hadir pula Anggota PC IPM SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
Ada tiga mahasiswa Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam Gontor yang menjadi pembicara dalam kesempatan itu, yakni Arif Rahmatulloh, Fauzul Halim, dan Arjuna.
“Setiap orang pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya,” kata Arif Rahmatulloh yang berbicara di awal seminar. Tapi menurutnya cita-cita itu tidak boleh hanya berdasarkan tujuan pragmatisme.
Sebab menurutnya, tujuan pendidikan Indonesia dan Islam adalah sama, yaitu menghasilkan manusia yang baik. “To produce a good man,” tegasnya.
Sementara pragmatisme, menurut Arif, sangat berbahaya bila tidak dipahami dengan baik terutama dalam memandang tujuan pendidikan.
Sementara itu Fauzul Halim membawakan materi tentang “Pendidikan Jiwa Perspektif Ibn Qayyim AlJauziyah”. Dia mengungkapkan manusia terdiri dari tiga unsur yang membedakannya dengan makhluk lain. “Yaitu unsur ruh, akal, dan jasad,” terangnya.
Lebih lanjut dia megatakan, sifat dan unsur jiwa atau ruh pada manusia juga terbagi menjadi tiga, yaitu nafs muthmainnah, nafs lawwamah, dan nafs amarah. “Sementara akal manusia terbagi menjadi dua, yaitu akal instink dan akal muktasab atau mustafad,” terangnya.
Menyampaikan materi “Internalisasi Adab dalam Pendidikan Karakter” Arjuna menjelaskan tentang elemen dasar pendidikan Islam yaitu proses, konten atau isi, dan penerima. Menurutnya ciri pendidikan Barat itu mengutamakan nilai kognitif, akademis, dan teoritis. “Sehingga menyebabkan rentan hilangnya adab. Sedangkan tujuan pendidikan dalam Islam ialah menyempurnakan adab, akhlak manusia,” ujarnya.
Selain seminar yang mengemukakan hasil penelitian mahasiswa Unisda Gontor, juga diadakan pertemuan alumni Pondok Modern Gontor di tempat yang sama seusai seminar. Temu alumni tersebut diikuti oleh 50 peserta.
Waka Hubungan Masyarakat Smasatu Gresik Husnul Khuluq MPd mengungkapkan harapannya dari seminar tersebut. “Semoga acara ini dapat membangun ukhuwah Islamiyah sekaligus memberi pencerahan dan tarbiyah kepada umat,” ujar alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor ini.
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP mengatakan, tujuan seminar ini menyampaikan uji publik hasil kajian mahasiswa PKU Unisda Gontor. “Seminar ini tidak hanya dilakukan di Gresik tapi di seluruh Indonesia,” terangnya.
Dia menyampaikan, kegiatan yang rutin dilakukan mahasiswa PKU Unisda Gontor ini merupakan program wajib tahunan dan selalu diselenggarakan di Smamsatu Gresik. “Sekolah kami selalu ditunjuk sebagai tempat penyelenggara seminar karena dianggap bisa memfasilitasi kegiatan ini dan bisa memberikan dinamika diskusi yang menarik,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Gresik ini. (Mardliyatul Faizun)