PWMU. CO-Komunitas TB Care Aisyiyah Kota Surabaya bersinergi dengan Lazismu PDM Kota Surabaya telah mengunjungi dan memberi bantuan Ahmad Bastomi (32), warga Tambak Wedi Kenjeran, Selasa (18/12/2018).
Dia menderita Tuberculosis Multidrug Resistant (TB MDR) yang menyerang tulang sehingga membuatnya susah bergerak.
Ketua Komunitas Peduli TB Andi Hariadi mengatakan, Tuberkulosis (TB) tulang belakang dikenal juga dengan nama penyakit Pott. Yaitu tuberkulosis yang terjadi di luar paru-paru, seperti menjangkiti tulang belakang.
Penyakit ini umumnya menginfeksi tulang belakang pada area dada belakang bagian bawah dan pinggang belakang atas.
“Bapak Ahmad Bastomi, guru honorer ini dua tahun yang lalu merasa seperti salah urat di punggung bawah. Nyeri yang dirasakan dianggapnya bukan penyakit yang membahayakan. Lama kelamaan sebagian anggota tubuhnya melemah sendi-sendi kakinya kian tidak bisa digerakkan,” ujar dia menceritakan.
Lemahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB, sambung dia, membuat bapak satu anak ini dalam dua bulan terakhir benar-benar tidak bisa jalan lagi tanpa bantuan penyangga.
Menurut Andi, rumah kos yang ditempati sempit dan pengap membuat penyakit Bastomi semakin parah. Dia diduga mengidap TB setelah kader TB Care Aisyiyah, Ibu Demi, dua pekan lalu menemukan saat blusukan ke kampung.
Lalu Ibu Demi melaporkan pasien ini ke Puskesmas. Didampingi Meylinda dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya kini Bastomi mendapatkan pemeriksaan rutin setiap lima hari sekali dari Puskesmas.
Menurut Andi, dengan tema gerakan 1-15 yang artinya, ketika ditemukan satu orang penderita TB maka 15 rumah di sekitarnya akan dilakukan survei dan pendataan untuk menemukan kasus baru apakah ada yang tertular.
Community TB Care Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya bersinergi dengan Lazismu Surabaya yang berkunjung ke rumah Bastomi memberikan bantuan kepada pasien untuk keperluan hidupnya sehari hari.
Acara pendampingan dan pemberian santunan itu dipimpin Ketua Komunitas Masyarakat Peduli TB Andi Hariyadi, Ketua Forum Stop TB Rahman Widiyanto. Dari PDA hadir Hj Shohifah dan Hj Siti Maslamah, koordinator TB HIV Care Surabaya serta pengurus Lazismu Surabaya. Juga hadir Kasi Kesra Kelurahan Tambak Wedi Ibu Dahlia.
“Diperlukan waktu yang sangat panjang untuk mendampingi dan meneguhkan hati pasien, juga Afida, istri Bastomi, yang mengandung sembilan bulan untuk proses penyembuhan. Semoga pasien segera mendapatkan kesembuhan seperti semula sehingga bisa bekerja lagi untuk menafkahi keluarganya,” kata Andi Hariadi. (Warsono/Habibie)