PWMU.CO – Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak kuasa menahan air matanya ketika menerima penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/12/18).
Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo menangis karena untuk kesekian kalinya menerima gelar doktor. Sebelumnya, pria kelahiran Madiun ini menerima gelar serupa dari Universitas Airlangga Surabaya. Namun, kali ini untuk kedua kalinya menerima gelar dari UMM di bidang Pendidikan Vokasi Kerakyatan.
Saat menyampaikan pidato ilmiahnya di hadapan Sidang Terbuak Senat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Pakde Karwo membeberkan konsep Vokasi Pemprov Jatim dalam pendukung Pendidikan di Jatim.
Orasi ilmiah setebal 36 halaman dengan judul “Meningkatkan Daya Saing Jawa Timur melalui Pendidikan Vokasi’ dibaca setiap lembarnya. Konsep-konsep vokasi disajikan dengan rinci dan detil.
Namun saat membacakan di bagian akhir, tiba-tiba Pakde Karwo berhenti sejenak. Suasanya ruang rapat senat menjadi hening. Pakde Karwo terlihat meneteskan air mata.
Salah seorang promotor yang duduk di deretan depan langsung sigap memberikan kotak tisu untuk Pakde Karwo. Padahal, di awal sambutan luar biasa semangatnya.
Dengan suara berat, Pakde Karwo mengucapkan terimakasih kepada promotor yang mengambil tisu. Pakde Karwo pun langsung mengambil tisu dan mengusapkan ke air matanya meleleh di waja. “Mohon maaf jadi gembeng, karena bersyukur kepada Allah SWT,” tutur Pakde Karwo sambil menyeka air matanya dengan tisu.
Sejumlah tamu undangan yang kagum dengan isi pidato ilmiah Pakde Karwo itu, antara lain Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Wantimpres RI Prof Abdul Malik Fadjar, Mendikbud RI Prof Muhadjir Effendy, Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan seluruh kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Menurut Rektor UMM Dr Fauzan MPd, program vokasi kerakyatan itu untuk menyiapkan generasi bangsa yang bisa menjawab tantangan ke depan. Pakde Karwo adalah gubernur yang sungguh-sungguh dan nyata-nyata mengurangi kesenjangan sosial melalui pendidikan vokasi kerakyatan.
“Maka sudah sepantasnya Pakde Karwo diberikan apresiasi tertinggi dari kampus UMM. Saya ingin membaca sebuah pantun ‘Belum berapa lama peristiwa tsunami, tsunami bikin ngeri. Maju terus Pakde Karwo, bersama UMM memajukan negeri ini’,” ujarnya. (CI)