PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid memberi tantangan pada peserta Pesantren Kilat Baitul Arqam yang diadakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Gresik, di Aula Matahari SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (5/1/19).
Saat menyampaikan materi “Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah” dia menampilkan dua buah hadits yang ditulis gundul alias tanpa harakat. “Saya ingin tahu keaslian Muhammadiyah para guru di sini. Saya enggan mendengar orang-orang beranggapan bahwa guru Muhammadiyah tidak bisa baca bahasa Arab,” ungkapnya.
Kurniawati Meylianingrum, guru SMP Muhammadiyab 1 Gresik pun menjawab tantangan itu. Dengan percaya diri dia mengangkat tangan untuk membaca hadits itu. Hasilnya: lancar.
Nia—sapaan akrab—adalah guru Bahasa Arab yang pernah mengenyam pendidikan S1 di University Ibn Tofail, Kenitra, Maroko melalui Program Beasiswa Pemerintah Maroko dari Kemenag.
“Saya sudah lancar membaca bahasa Arab walau tanpa harakat karena saya sudah mempelajari selama 9 tahun. Selain itu, bahasa Arab merupakan bahasa komunikasi selama saya kuliah di Maroko,” ujar guru asal Klaten ini.
Usai berhasil menjawab tantangan itu, Nadjib memintanya maju ke depan. Dia pun memberikan hadiah berupa buku pada Nia dan Asmunardi, Kepala SD Muhammadiyah 1 Gresik. Keduanya berhasil membaca hadits gundul.
Nadjib berpesan seorang guru harus punya inisiatif untuk selalu belajar. “Inisiatif itu sangat diperlukan. Kalau tak ada inisiatif, sama dengan makhluk tak hidup,” tuturnya. (Awiyan Subekti)