PWMU.CO-Tari Amaen Temporan menjadi selingan hiburan yang memukau saat ditampilkan dalam Pengajian dan Silaturrahim PCM Panarukan dan Wringinanom di Aula Rumah Makan Asri Panarukan Situbondo, Ahad (6/1/2019).
Amaen Temporan artinya bermain sembunyi-sembunyian. Tari ini dibawakan oleh siswa SD Muhamamdiyah 1 Panarukan diiringi gamelan yang juga dimainkan para siswa.
Di balik tarian ini adalah pelatih Etik Nova Puspita Reni SMat guru sekolah itu. Hanya dalam tempo satu bulan, Etik, sapaan akrabnya, berhasil meramu olah gerak menjadi sebuah tarian yang bagus.
“Tarian ini kreasi saya sendiri, bukan plagiat. Bulan kemarin (Desember 2018) sudah rampung. Jadi masih dua bulan, masih hangat,” ujar Etik bersemangat.
Dia menuturkan, alur cerita Tari Amaen Temporan ada sekumpulan anak-anak bermain petak umpet. Sebelum bermain harus hompimpa dulu. Siapa yang kalah maka dia menjaga pal. Tapi ada anak yang bermain curang tidak mau menjaga gawang sehingga memicu pertengkaran.
Akhirnya teman-temannya mengingatkan bermain dengan jujur dan menerima kekalahan. Di tengah tarian ada dialog berbahasa Madura yang menggambarkan alur cerita tarian ini.
Etik mengatakan, pemain gamelan pengiring tarianjuga latihan bersama. “Sayangnya sekolah kami belum punya perangkat gamelan lengkap, sehingga kalau ada lomba harus menyewa,” ungkap alumni Universitas Terbuka di Bali ini.
Dia dan murid-muridnya sudah beberapa kali mengikuti lomba tari. “Kami sudah pernah ikut lomba seni tari tingkat SD se-kabupaten Situbondo, tapi belum dapat juara. Semoga ke depannya bisa berprestasi,” harap Etik. Dia juga ingin tari kreasinya itu tampil di acara PDM maupun PWM Jatim.
Penceramah pengajian Nadjib Hamid yang menyaksikan tarian ini beberapa kali memberikan applaus bersama hadirin lainnya. “Ini tarian anak-anak khas Panarukan yang menggairahkan dan menginspirasi,” ujar calon anggota DPD RI Nomor Urut 41 ini.
Menurut dia, ini contoh bagus di setiap sekolah Muhammadiyah harus tersedia guru-guru kreatif. Karena guru kreatif diperlukan untuk melahirkan siswa-siswa yang kreatif. (Sugiran)