PWMU.CO – Ahad (20/1/2019) merupakan momen bersejarah bagi SMP Muhammadiyah 13 Campurejo. Tepat pukul 10.30 WIB, sekolah yang dijuluki Hamas School ini telah diresmikan olehKetua Umum PP Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir MSi.
Peresmian yang bertempat di SMAM 10 GKB Gresik, diikuti dengan pembacaan profil dan penandatanganan prasasti yang disaksikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Taufiqullah MPdI, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Muhammad Djufrie BE SSos.
“SMP Muhammadiyah 13 Campurejo merupakan sekolah dengan wajah baru yang terletak di pesisir ujung utara Kabupaten Gresik,” jelas Zam-zam Fathoni, ketika membacakan profil Hamas School.
Zam-zam yang merupakan salah satu panitia menambahkan, Hamas School ini ingin melahirkan sekolah desa rasa kota; sekolah yang islami, peduli, dan berprestasi.
Bertepatan dengan Tabligh Akbar Muhammadiyah Gresik, Hamas School, dan empat sekolah lainnya diresmikan. Yaitu SMAM 10 GKB, SMKM 5, SDM 1 Driyorejo, dan SD Almadany Kedanyang. Selain itu ada penandatanganan prasasti relokadi SDM 3 Gresik.
“Dipilihnya Hamas School di antara sekolah Muhammadiyah lain pada hari ini semoga menjadi tanda amanah dari Allah untuk menjadikan hamas menjadi sekolah terbaik,” tutur Nurul Wakhidatul Ummah SKom, Kepala Hamas School.
Fida—sapaan akrab Nurul—menambahkan, selanjutnya adalah tugas kami sebagai pendidik untuk merealisasikan impian tersebut.
M Fadloli Aziz SSi MPd, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik, yang juga hadir dalam acara perayaan Milad Ke-106 Muhammadiyah itu menyampaikan dirinya kagum dengan sekolah baru ini.
“Hamas School merupakan sekolah inspiratif. Dalam keterbatasannya, sekolah tersebut mampu menghadirkan pembelajaran yang berkualitas dan bernilai,” tuturnya.
Menurut Aziz, totalitas dan keikhlasan guru dalam melakukan pembimbingan pendidikan karakter siswa melalui berbagai kegiatan sekolah yang sangat menginspirasi dan bermanfaat menjadi spirit sekolah.
“Kualitas tahfidh Alquran siswa yang menjadi unggulan sekolah mulai terlihat. Semoga senantiasa istiqamah berjuang melalui lahan dakwah Hamas School,” harapnya.
Momen bersejarah ini, disaksikan langsung oleh keluarga besar Hamas School dengan antusias.
“Tak tanggung-tanggung, satu rombongan Elf berangkat ke Tabligh Akbar ini, 15 guru rencananya ikut, di luar dugaan dua guru batal ikut,” ungkap Nurkhan SPd, guru Hamas School.
Nurkhan menuturkan, rombongan guru berkumpul dari pukul 06.00 WIB di sekolah, Ustadzah Muafillah Shofah SSi mendadak batal ikut karena sakit.
“Sedangkan Ustadz Andi Widianto yang berasal dari Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Lamongan, juga batal ikut rombongan, karena terjebak macet dalam perjalanan ke Hamas,” lanjut Nurkhan.
Meskipun demikian, Andi Widianto, saat dihubungi PWMU.CO via WhatsApp mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal, karena sudah berangkat dari pukul 5.45 WIB pagi, tapi batal ikut rombongan karena macet.
“Hampir dua tahun bersama Hamas School, suka-duka dilalui, semoga selalu bisa membersamai Hamas School menjadi sekolah yang diharapkan,” kesan Andi. (Fillah)