PWMU.CO-Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik mempunyai kesibukan baru. Budidaya jamur tiram di lahan sekolah. Jumat (1/2/2019) mereka panen dibantu guru dan murid Berlian School, sebutan populer sekolah ini.
Budidaya jamur tiram di lahan sekolah dimulai Agustus tahun lalu. Anggota Ikwam belajar bertani jamur dari pemilik Rumah Jamur Ar Rayyan Rahardian yang juga wali murid kelas 3 Nayyara Aisha Al Fayyaza.
”Rumah untuk media tanam jamur kami namakan Kumbung Jamur Berlian,” kata Ketua Ikwam Ruliana Sarosa yang biasa disapa Bu Ane.
Ane menambahkan, penentuan lokasi kumbung berawal dari ngobrol ringan dengan sesama wali murid dan Kepala Sekolah Nor Qomari SSi.
Ari, panggilan akrab Nor Qomari SS menyampaikan, ada greenhouse di belakang sekolah yang tak terpakai karena lembab. Dari situ muncul ide mengubah menjadi kumbung jamur yang lebih cocok.
Kumbung jamur selesai dibuat September. Dibuatkan rak bersusun enam untuk menempatkan baglog, media tanam jamur yang disusun bertumpuk.
Sekarang waktu panen menjadi momen menggembirakan. ”Kami sampai kuwalahan memanen jamur yang hampir setiap hari tumbuh menjulang keluar dari medianya,” kata Ane.
Budidaya jamur ini ternyata mudah. ”Hanya menjaga suhu ruang agar tetap lembab. Perawatannya sangat mudah. Sesekali disemprotdengan air bawang putih untuk menghindarkan dari gangguan serangga-serangga sebagai hama,” sambung dia.
Jamur tiram mempunyai banyak manfaat karena memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Menurut Agromedia (2010), kandungan gizi jamur tiram dalam 100 gram terdapat 27 gram protein, 1,6 gram lemak, dan 58 gram karbohidrat.
Ari menambahkan, kumbung jamur ini merupakan Badan Usaha Milik Ikwam (BUMI). Manfaatnya pertama, sebagai sumber pendapatan selain iuran bulanan. Kedua, sebagai laboratorium jamur. Ketiga, kegiatan wirausaha. Keempat, mendukung sekolah sehat.
Panen dilaksanakan dua hari sekali oleh anggota Ikwam dengan piket bekerja sama dengan kelompok kerja (Pokja) Toga yang terdiri dari siswa. Pokja ini bertugas menjaga dan melestarikan tanaman toga di lingkungan sekolah.
Pemasaran hasil panen melalui medsos Ikwam. Sekali panen bisa mencapai 12 kilogram. Kemudian dikemas dalam pak seberat 100 gram harganya Rp 4.000. Pembelinya sementara ini para guru dan wali murid.
Menurut guru Dewi Lestari SPd, membeli jamur di sini enaknya fresh ambil langsung habis panen. Rasanya juga lebih enak daripada beli di luar.
”Penggemar jamur tiram kami yaitu kepala Puskesmas Sukomulyo Gresik dr Anik Luthfiyah. Tak jarang Bu Anik memborong hingga para guru tidak kebagian,” cerita Ane tersenyum. (Firliyando)