PWMU.CO – Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur Muhammad Sholihin dalam sesi materi tentang “Peneguhan Ideologi Muhammadiyah dan Manhaj Ibadah dalam Muhammadiyah” menerangkan, ber-Muhammadiyah itu harus dilandasi dengan pikiran yang bersih dan juga hati yang jernih. Sebab bila tidak, maka akan mengalami kesulitan untuk menerima pandangan atau ideologi Muhammadiyah.
”Hakikat ber-Muhammadiyah adalah memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan nilai-nilai ajaran agama Islam,” papar Sholihin saat menjadi pemateri Baitul Arqom Dasar (BAD) yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Tuban di Komplek Perguruan Muhammadiyah Cenduro Tuban, Sabtu (29/5).
(Baca: Kaderisasi Kunci Membangun Organisasi yang Baik)
Menurut Sholihin, inti ber-Islam adalah bertauhid, beribadah, dan berakhlaqul karimah. Sholihin mengatakan, bertauhid adalah menyakini bahwa Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Kemudian menjadikan Allah SWT sebagai illah (sesembahan) dan sebagai Rabb (pelindung), serta menjauhkan diri dari perbuatan syirik (menyekutukan Allah).
Sholihin lalu memaparkan tentang konsep ibadah. Menurut dia ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam beribadah. Antara lain harus berdasarkan dalil dan contoh dari Rasul.
”Beribadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas semata-mata mengharapkan ridha dari Allah SWT. Mewujudkan cinta kepada Allah SWT , dan mendekatkan diri kepada-Nya,” terangnya.
(Baca: Ketika Aktivis Muhammadiyah Nikahkan “Tuhan”)
Menurut Sholihin, inti ber-Islam adalah dengan berakhlaqul Karimah. Dan ciri orang yang berakhlaq, katanya, di antaranya rajin berinfaq, sabar, dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. (aan)