PWMU.CO-Pengajian Jumat Wage PCM Babat berlangsung di Masjid Taqwa, Jumat (8/2/2019). Hadir sebagai pembicara KH Syamsul Huda, wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro.
Mengawali kajiannya, dia membacakan firman Allah surat Hud ayat 117. ”Tuhanmu sekali-kàli tidak akan membinasakan negeri-negeri secara dhalim sedang penduduknya muslihuun atau orang-orang yang berbuat baik.”
Mudir Muhammadiyah Boarding School Al Amin Bojonegoro ini menjelaskan, di ujung ayat ini, Allah swt menyebut kalimat مصلحون bukan صالحون. Dia menjelaskan, antara salih dan muslih beda arti dan sifatnya.
Salih, sambung dia, maknanya pribadi yang baik dan kebaikannya berguna untuk dirinya. ”Sedangkan muslih kebaikannya berguna untuk dirinya dan orang lain,” ujar dia menjelaskan.
Menurut dia, pribadi salih itu dicintai manusia sedangkan muslih dimusuhi manusia. ”Mengapa salih dicintai manusia, karena dia dipandang dapat bergerak ke mana saja dan tidak menegur bila ada yang salah dan tidak mengajak untuk berbuat baik,” tuturnya.
Lain dengan muslih, kata dia menegaskan. ”Muslih selalu menegur dan meluruskan yang salah serta suka mengajak kebaikan, sehingga dia banyak dibenci manusia,” kata dia menerangkan.
Dia mencontohkan, Rasulullah Muhammad saw sebelum diutus menjadi nabi, dicintai dan disukai kaumnya dan penduduk Mekkah karena pribadinya baik.
”Namun ketika Allah ta’ala mengutus menjadi penyeru kebenaran, mereka langsung membenci dan menuduh sebagai tukang sihir, pendusta, dan orang gila,” paparnya.
”Apa sebabnya dibenci, karena penyeru kebaikan atau muslih menyikat batu besar nafsu angkara murka dan memperbaikinya dari kerusakan,” tandasnya. Ketika kepentingan orang terganggu maka orang yang dulu dicintai, disukai, menjadi dibenci meskipun menyuruh kebaikan.
Dia menegaskan, seorang muslih lebih dicintai Allah dari pada ribuan orang salih. Karena melalui muslih, Allah menjaga umat ini. Sedangkan salih hanya cukup menjaga dirinya sendiri.
Usai pengajian ada pemberian beasiswa kepada siswa SMA Muhammadiyah 1 yang berprestasi. Beasiswa dari Majelis Pelayanan Sosial dan Lazismu PCM Babat. (Hilman Sueb)