PWMU.CO-Desa Tamiajeng Trawas Mojokerto menghasilkan ketela ungu yang melimpah. Namun harga jual hasil bumi ini murah karena peminat ketela makin berkurang. Jika diolah kebanyakan dijadikan keripik yang harganya juga murah.
Memahami permasalahan ini mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKNP) 48 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bertugas di di desa ini menawarkan inovasi mengolah ketela menjadi naik kelas. Mahasiswa KKN ini bermukim 16 Januari hingga 15 Februari 2019.
Ketua kelompok KKNP Muzakki dipandu dosen pembimbing lapangan dari FKIP Feri Tirtoni SPd MPd mendiskusikan masalah ini. Muncullah ide mengolah ketela ungu menjadi nugget.
”Nugget dipilih karena masyarakat sekarang menyukai makanan instan dan praktis. Ini makanan siap saji yang populer dan digemari semua kalangan,” kata Maully Syifa, salah satu mahasiswa KKN.
Cara membuatnya juga mudah, sambungnya. Ketela direbus lalu dilembutkan dicampur daging ayam giling dan bumbu. ”Ternyata nugget ketela ungu rasanya juga nikmat. Cita rasanya lezat tak kalah dengan bahan terigu,” tambah Maully.
Nugget ketela ungu menjadi produk khas desa ini. Diberi merek Telle Purple Chicken Nugget. Harganya Rp 30 ribu isi 20 biji tiap kemasan.
”Dengan harga ini dapat bersaing di pasaran karena kualitasnya juga bagus,” tuturnya. ”Pemasaran produk ini lewat web serta Instagram sehingga dikenal masyarakat secara lebih luas,” tambahnya. (Syifa, Rizky)