PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu Dr H Syaifullah MAg menjelaskan empat makna penting Tanwir Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Jumat-Ahad (15-17/2/19).
Dalam Press Conference yang digelar di Kampus IV UMB, Rabu (13/2/19), Syaifullah menjelaskan apa yang dia sebut dengan ‘Ada apa dengan Tanwir?’
Pertama, dengan tema ‘Beragama yang Mencerahkan’ Muhammadiyah ingin bahwa agama tidak hanya dipahami sebagai ibadah ritual, sebab Islam juga mengajarkan kesalehan sosial. “Saat ini, seolah agama mengalami gejala peluruhan dan adanya gejala segregasi atau disparitas antara kesalehan spiritual dengan kesalehan sosial,” ujarnya.
Kedua, Muhammadiyah ingin menjadikan politik sebagai bagian integral dari Islam. “Politik apa?” tanya Syaifullah. “Politik kebangsaan,” jawab dia. Syaifullah mengatakan bahwa politik dalam konteks ini bukan polirik praktis. “Namun jika da ada warga Muhammadiyah yang terjun ke politik praktis, itu dipersilakan,” kata dia.
Ketiga, Muhammadiyah ingin berperan dalam kancah global seperti yang dilakukan ketika membantu Muslim Rohingya. Ke depan, ijatnya, peran itu akan ditingkatkan.
Keempat, Syaifullah menyampaikan, Tanwir Muhammadiyah Bengkulu ini menjadi momentum untuk menyiapkan Muktamar 2020 di Solo. “Tak mungkin dadakan. Tanwir ini 2019 sudah disiapkan,” ujarnya.
Press Conference dihadiri Rektor UMB Dr Sakroni dan Ketua Panitia Tanwir Dr H Ahmad Dasan MA. (MN)