PWMU.CO-SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik mengadakan tes psikologi bagi siswa kelas 3. Tes ini untuk mengetahui karakteristik dan perkembangan psikologis anak-anak yang dibutuhkan sekolah dan orangtua.
Penanggung Jawab Bimbingan dan Konseling (BK) Indah Nur Rahmawati SPsi mengatakan, sasaran tes psikologi (psikotes) ini adalah seluruh siswa kelas 3. ”Potensi seseorang itu bisa berubah dengan adanya pengaruh lingkungan dan proses belajar,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (13/2/19). Oleh karenanya, kata Indah, hasil psikotes ini tidak bisa digunakan untuk selamanya.
Sementara Ketua Jenjang Kelas 3 Muhammad Zainul Arif SPd menjelaskan, psikotes 75 siswa ini dilaksanakan Senin dan Rabu (11-13/2/2019). ”Sedangkan konsultasi hasil tes dengan orangtua siswa akan dilaksanakan pada 2 dan 9 Maret 2019 mendatang,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, SDMM menggandeng Lembaga Pendidikan Orangtua dan Anak (LPOA) Dinar milik Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur sebagai penyedia jasa tes dan konsultasi psikologi.
Direktur LPOA Dinar Lely Ika Mariyati MPsi mengatakan, setiap siswa menjalani dua macam tes. ”Pertama untuk intelegensi, tingkat kemandirian, problem solving (pemecahan masalah), dan kematangan sosial. Tes yang kedua untuk bakat dan minat,” paparnya.
Siswa kelas 3 ini, kata Lely, akan memasuki jenjang kelas besar, maka ada tuntutan yang lebih tinggi khususnya di bidang akademik. ”Beberapa penelitian menunjukkan kemampuan bahasa itu menentukan akademik,” ujarnya.
Pad tahap ini, sambung dia, seiring anak tersebut mempunyai minat membaca. ”Ini adalah pemetaan untuk mengetahui salah satunya kemampuan bahasa. Belum dianalisa yang lain juga,” kata Lely.
Lely menambahkan, hasil tes ini juga bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan anak-anak untuk memilih ekstrakurikuler. ”Jadi ekstrakurikuler itu hiburan bagi anak-anak. Jangan sampai mereka malah stres,” tuturnya.
Usai menjalani psikotes, Chesna Adli Abdullah, siswa kelas 3 mengaku suka dengan tes yang baru saja dilaluinya. ”Suka sih, tapi ya lumayan ada susahnya dikit,” ujarnya tersenyum.
Hal senada disampaikan Athallah Rafif Isani, yang tampak menikmati psikotes ini. ”Suka tesnya karena yang nge-tes baik. He he …,” kata dia sembari tertawa ringan. (Vita)