PWMU.CO-Majelis Tabligh PCM Babat mengadakan pengajian Jumat Pagi di Masjid Taqwa dengan pemateri KH Musthofa Mutasam, Jumat (15/2/2019).
Mushtofa menceritakan, suatu saat Nabi Muhammad saw memprediksi umat Islam diperebutkan orang ghoirul Islam seperti memperebutkan hidangan. ”Mereka berebut ada yang dengan tangan halus, tangan kotor dan kasar,” tàmbah ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia Lamongan ini.
Kemudian, kata dia melanjutkan, salah seorang sahabat bertanya apakah pada saat itu umat Islam sedikit, Ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, tidak. Pada waktu itu jumlah kalian banyak tetapi kualitas kalian seperti buih.
”Kualitas umat Islam, ya kumpulan umat Islam ibarat buih yang mudah diombang-ambingkan keadaan. Dipinggirkan. Dibawa ke tengah dan dicampakkan. Namanya saja buih jadi sangat ringan sekali. Hal ini disebabkan akidah umat Islam tidak kuat,” jelasnya.
Mengutip surat Ibrahim ayat 24, dia menyebutkan, Allah menjadikan perumpamaan kalimat yang baik itu seperti pohon yang baik. Akarnya menghunjam ke tanah dan rantingnya menjulang ke langit.
”Jika umat Islam tauhidnya kokoh, tidaklah imannya seperti buih, tidak mudah untuk dipengaruhi. Inilah penyebab pertama keruntuhan umat Islam,” jelasnya.
Penyebab kedua, sambung dia, Allah mencabut rasa takut orang ghairul Islam pada umat Islam. Karena ukhuwah Islamiyah semakin luntur dan mudah diadu domba. Oleh karena itu, katanya, umat Islam harus menggalang persatuan umat agar izzah umat Islam tetap melekat.
Penyebab ketiga, karena penyakit wahn. Dijelaskan, dalam hadits sahabat bertanya apakah itu wahn? Nabi Muhammad saw menjawab, cinta dunia dan takut mati.
”Cinta dunia melupakan pertanggungjawaban akhirat. Takut apa yang dimiliki, harta, jabatan, direbut orang lain. Maka hendaklah umat Islam sadar dan memperbarui tauhidnya agar kejayaan seperti tempo dulu dapat diraih,” tandasnya. (Hilman Sueb)
.