PWMU.CO – Kegiatan Studi Ekskursi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Kabupaten Gresik bertema ESQ Program Improvement of Principal Competence pada hari ketiga, Rabu (20/2/19), mengunjungi Saung Angklung Mang Udjo, di Bandung Jawa Barat.
Meskipun sudah memasuki hari ketiga, 33 peserta terdiri dari kepala sekolah dan madrasah serta satu perwakilan dari Majlis Dikdasmen Pimpinan Daerah Kabupaten Gresik masih tetap bersemangat.
Selain rombongan dari Kepala SD-MI Kabupaten Gresik tersebut, banyak juga turis asing yang datang untuk menikmati seni budaya dari Tanah Sunda ini, di antara turis dari Amerika, Belgia, dan Austria
Tepat pukul 15.30 WIB pertunjukan Saung Angklung Mang Udjo dibuka oleh seorang MC alias pembawa acara cantik bernama Atika.
Teh Tika, sapaan pembawa acara yang yang murah senyum itu, mengajari para pengunjung untuk menjawab sapaan dengan bahasa Sunda, “Kumaha damang” dengan jawaban “Pangestu”. Puluhan penonton yang hadir pun mengikutinya.
Tampilan yang pertama dimulai oleh demonstrasi wayang golek khas Sunda, yaitu pementasan Sandiwara Boneka kayu yang dimainkan oleh seorang dalang, dengan iringan suara gamelan khas Sunda.
Haleran merupakan tampilan yang ke dua. “Haleran ini biasanya dimainkan untuk mengiringi upacara tradisional khitanan” kata Teh Tika
Rangkaian tampilan selanjutnya ada tari tradisional, angklung mini, Arumba, angklung masal nusantara, angklung orkestra, menari bersama, dan bermain angklung bersama.
Dalam bermain angklung bersama ini semua penonton yang hadir dibagi satu alat musik angklung dan dipandu oleh seorang dirigen untuk belajar bagaimana cara memainkan alat musik tersebut
Dirigen yang memimpin ini adalah Yayan Mulyans, anak kandung Mang Udjo. Dia sangat hebat dan bersemangat, sehingga semua pengunjung yang belum pernah sama sekali memainkan angklung dapat bermain angklung dengan berbagai macam lagu, di antarnya lagu Bunda, Ayah, Balonku Ada Lima, I Have a Dream, dan banyak judul lagu yang lainnya.
Tak kalah menariknya ketika penonton yang hadir diajak olen para junior untuk menari bersama anak-anak kecil yang manis dan lucu. Mereka menarik tangan penonton dan mengajak turun ke panggung untuk menari dan bernyanyi bersama. (Nurul Khaniyah)