PWMU.CO – Anggota Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Azaki Khoirudin mengatakan ada orang yang beragama tapi masih gelisah dan tidak bahagia.
“Orang tipe ini karena tidak memahami hakikat agamanya,” ujarnya dalam kegiatan Pelatihan Kader Taruna Melatih (PKTM) yang diadakan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP M 12 GKB, di open hall sekolah, Jumat-Ahad (22-24/2/19).
Azaki menguraikan tiga hal yang berkaitan dengan fenomena orang beragama tapi tidak bahagia dan terus gelisah itu. “Yang salah bukan agamanya, tetapi cara memahami agama yang kurang tepat,” ujarnya, Jumat (22/2/19).
Azaki menjelaskan penyebabnya utama adalah mereka memahami agama yang merujuk pada Alquran dan Alhadits (nash) tanpa mempertimbangkan akal dan ilmu pengetahuan.
Pertimbangan kedua, menurutnya, tanpa menggunakan nash. Cara memahami segala sesuatu berdasarkan sains. Ketiga adalah mereka yang menggunakan nash, sains, dan intuisi (hati nurani) sehingga agama mereka mengedepankan akhlak mulia yang lahir dari nilai-nilai utama. “Mulai dari kasih sayang, peduli, maupun ketulusan,” ujarnya.
Ketiga hal inilah yang bisa mempengaruhi cara pemahaman tentang agama, sehingga efek atau nilai positif dari agama belum memiliki sama Al terhadap perbaikan nilai-nilai dalam hidupnya.
Generasi milenial, menurutnya, harus memiliki landasan agama yang kuat. Landasan ini nanti bisa digunakan dalam aplikasi, sehingga mampu mengamalkan nilai agama dalam segala aktivitas belajarnya.
“Generasi milenial harus jadi contoh berupa pemahaman agama yang kuat. Dalam IPM inilah kita semua belajar berproses yang benar,” ujarnya. (Ichwan Arif)