PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik Hilmi Aziz Hamim SAg MPdI menegaskan inti dari sebuah organisasi adalah kekuatan kader.
“Bagimana para kader organisasi ini terus bekreativitas dan berinovasi melakukan kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi diri dan lingkungan,” ucapnya
saat memberikan materi Pelatihan Kader Taruna Melati (PKTM) Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Jumat (22/2/19). PKTM berlangsung hingga Ahad (24/2/19).
“Bila dalam organisasi IPM ini kok macet atau adem anyem ndak ada aktivitas maka seorang kader inti IPM harus cepat mengambil sikap berembuk atau mengevaluasi keadaan,” terang Hilmi.
Kepada 52 peserta PKTM, Hilmi menjelaskan bagaimana menjadi kader Muhammadiyah yang berkemajuan. “Seorang kader pastinya harus memiliki keimanan yang kuat, taat beribadah, dan patuh terhadap orangtua. Ini adalah sebuah keharusan sebagai seorang kader Muslim Muhammadiyah,” ungkapnya.
Hilmi menjelaskan, kader Muhammadiyah berkemajuan juga harus memiliki wawasan yang luas dan tidak gagap teknologi. “Apalagi kader muda seperti IPM GKB ini. Berdakwah dan berorganisasi pastinya jauh lebih mudah dan bernilai dengan teknologi canggih, maka optimalkan,” pesannya.
Kader berkemajuan, sambungnya, harus memiliki akhlak karimah sehingga bisa menjadi uswatun hasanah atau tauladan yang baik bagi diri dan lingkungannya. “Mauidhatul hasanah (ceramah agama) itu penting, tapi menjadi uswatun hasanah itu yang sulit,” tegas.
Hilmi menegaskan, sekolah Muhamamdiyah itu bagai ladang yang subur, tempat untuk menyemai para kader. Maka, ujarnya, sekolah Muhammadiyah tidak cukup hanya berfungsi sebagai sekolah semata tempat siswa menimba ilmu. “Namun harus bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi orang lain,” ucapnya.
Sebab, tegasnya, orang yang mau bergerak, dalam hatinya akan punya kebahagiaan dan hidupnya akan memiliki nilai tambah.
Kegiatan yang dilaksanakan di Open Hall SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik ini diharapkan Hilmi bisa menjadikan kader menjalankan tiga pilar Muhamamdiyah yaitu sebagai kader umat, kader persyarikatan, dan kader bangsa. (Anis Shofatun)