PWMU.CO – Hujan dengan intensitas cukup tinggi telah mengguyur Kabupaten Madiun sekitar tujuh jam. Akibatnya, ratusan rumah warga di lima kecamatan, terendam banjir, Rabu (6/3/19).
Banjir yang melanda Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Mejayan, Wungu, dan Balerejo, Kabupaten Madiun juga mengakibatkan ruas jalan tutup tak bisa dilewati. Salah satunya jalan nasional dari Madiun menuju Ngawi sempat lumpuh.
“Banjir mengakibatkan banyak warga yang rumahnya tergenang, hingga harus naik ke atap rumah. Bahkan, binatang ternak juga harus naik atap rumah. Banjir juga mengakibatkan lahan pertanian dan barang-barang berharga terendam,” kata Joko Pramono, salah satu relawan MDMC-Lazismu ketika dihubungi PWMU.CO dari lokasi.
Saat ini, kata Joko, relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur rayon satu bersama Lazismu Kabupaten Madiun juga bergerak cepat membuka pos koordinasi (poskor) untuk membantu penyintas (korban) terdampak banjir.
Poskor tanggap darurat MDMC-Lazismu tersebut dibuka di SMP Muhammadiyah 2 Caruban, Kabupaten Madiun.
“Tim Lazismu Kabupaten Madiun dibantu oleh anak-anak SMP Muhammadiyah 2 Caruban juga mulai menyalurkan bantuan berupa air minum, mie instan dan nasi bungkus ke beberapa titik. Salah satunya ke Dusun Jetak, Desa Purworejo, Pilangkenceng,” terangnya.
Joko menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun untuk kegiatan tanggap membantu evakuasi warga terdampak.
“Baru saja banjir surut. Tapi ketakutan kembali dirasakan warga karena hari ini hujan deras kembali mengguyur Kabupaten Madiun,” ujarnya. (Aan)