PWMU.CO-Relawan STISIP Muhammadiyah dan Lazismu Kota Madiun terjun ke lokasi bencana banjir Desa Buduran Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019). Mereka ikut membagikan logistik dan periksa kesehatan penduduk.
Banjir bandang yang terjadi Rabu (6/3/2019) pagi merusak rumah warga RT 18 yang dekat dengan aliran Sungai Jeroan. Perangkat Desa Buduran Mansyur mengatakan, ada dua RT terdampak banjir yaitu RT 18 dan RT 19.
”Banjir mengakibatkan satu rumah ambruk total dan dua rumah ambruk sebagian. Rumah-rumah ini berada di RT 18 yang dekat dengan aliran Sungai Jeroan Desa Jetak,” kata Mansyur.
Menurut dia, banjir ini terjadi karena pembuangan air irigasi menyempit akibat pembangunan jalan tol. Saluran pembuangan air sebelumnya mengalir dua jalur dipangkas menjadi satu jalur.
”Pembuangan air irigasi di perbatasan Desa Buduran mengandalkan aliran Sungai Jeroan menuju Bengawan Solo. Naiknya debit air menjadikan sungai ini tidak mampu menampung air secara normal. Ditambah ranting-ranting pohon yang dibawa oleh aliran air dari wilayah Pilang Kenceng yang tersangkut di pintu air mengakibatkan aliran sungai terhambat, melimpah, dan merendam pemukiman warga,” ceritanya.
Ketua RT 18 Paimun mengatakan, air bah mendatangi pemukiman pada Rabu (6/3/2019) sekitar pukul 02.00 pagi. Air datang dengan cepat sehingga warga hanya menyelamatkan sebagian harta bendanya. Banjir merendam pemukiman warga selama semalam dengan ketinggian satu meter.
Kamis pagi relawan STISIP-Lazismu bersama Tim SAR menyelamatkan warga yang terjebak di rumah dengan perahu karet. Banjir mulai surut pada hari itu sekitar pukul 8 pagi.
Polisi dibantu relawan kerja bakti membersihkan dan memperbaiki rumah yang roboh dengan alat seadanya. Banjir di desa ini tidak menelan korban jiwa namun kerugian materi cukup besar karena rumah hancur dan barang rusak.
Ketika air surut, masyarakat mulai membersihkan rumah dibantu tentara, polisi, dan relawan. Endapan lumpur di sekitaran jalan hingga gang dikeruk.
Rombongan kedua relawan STISIP Muhammadiyah dan Lazismu datang membawa bantuan logistik dan tenaga kesehatan. Rombongan ini dikawal oleh seorang perangkat desa untuk berkeliling membagikan makanan dan cek kesehatan. Di sepanjang perjalanan mereka memeriksa warga yang demam melewati jalanan yang masih berlumpur. (Malikul)