PWMU.CO – Menjadi dokter kecil bisa jadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak-anak sekolah dasar. Meski dalam tugasnya, para dokter kecil ini tak berperan untuk memeriksa dan mengobati orang sakit.
Seperti yang diungkapkan Maritza Rafa Amany, siswa kelas V Ibnu Katsir SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. “Ya bangga, saya juga ingin jadi dokter nantinya,” ungkapnya saat dihubungi PWMU.CO via pesan WhatsApp, Rabu (3/4/19) pagi.
Afa—sapaan akrab Maritza Rafa Amany—bersama dua temannya, Fiorenza Malya Callysta Azalea dan Nasywa Tsabitah Aisha Putri baru saja menjuarai Olimpiade Dokter Kecil 2019 yang diadakan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Grup, Selasa (2/4/19). “Alhamdulillah, kami satu tim mendapat juara III. Tahun lalu kami juga ikut, tapi belum lolos,” ujarnya penuh syukur.
Afa mengaku memperoleh banyak ilmu baru selama mengikuti pembinaan dalam lomba ini. “Yang baru itu ilmu praktik tentang pertolongan pertama pada korban kecelakaan dan penjelasan tentang gizi seimbang,” jelasnya.
Saat pelaksanaan lomba, Afa mengaku sedikit kesulitan tentang jenis-jenis vitamin, susunan gigi manusia, dan bagian-bagian mata karena belum diajarkan di sekolah. “Tapi suka sih, seru dan dapat pengalaman berharga,” ujarnya tersenyum.
Kepada PWMU.CO, Pembina Kader Tiwisada SDMM Indah Nur Rahmawati SPsi mengapresiasi usaha keras ketiga siswanya yang telah mengungguli sembilan tim dari berbagai sekolah se-Kabupaten Gresik. “Jumlah peserta semuanya ada 12 tim dari 12 sekolah berbeda,” ujarnya usai mengantar siswa lomba, Selasa (2/4/19) sore.
Indah menjelaskan, pada babak penyisihan, semua peserta mengerjakan 45 soal dan peragaan Hand Higiene Dance. “Alhamdulillah masuk tiga besar,” ucapnya singkat.
Pada babak final, kata Indah, peserta mengikuti cerdas cermat dan praktik penanganan luka, pingsan, dan pembidaian. “Materinya beragam. Ada UKS, obat-obatan sederhana, P3K, penyakit menular, kesehatan pribadi, pembidaian, imunisasi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan lingkungan, kesehatan mata dan telinga, serta ilmu gizi,” paparnya.
Penanggung Jawab Bimbingan Konseling itu bersyukur masih punya kesempatan membina di tengah-tengah agenda kegiatan sekolah yang sangat padat. “Tim dokter kecil hanya mempersiapkan belajar materi dari modul yang sudah disiapkan panitia sehari sebelumnya. Dan dengan bekal materi pembinaan Tiwisada atau dokter kecil yang telah diperoleh selama ini, alhamdulillah bisa mendapat juara III,” jelasnya bangga.
Hal senada diungkapkan Umi Syarifah SSi yang turut mendampingi siswa selama lomba. “Bagus ya. Anak-anak jadi tahu banyak hal yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Umi, anak-anak belajar banyak hal terkait penanganan kasus ringan yang kerap terjadi di sekolah. “Misalnya penanganan korban pingsan, luka ringan, dan penanganan awal kecelakan,” kata dia.
Manager Operasional Dana Sehat Muhammadiyah Lysa Ekasari Dewi Amd Kep mengakui ketiga siswa tersebut cepat memahami materi yang ia berikan. “Materi yang cukup sulit dipelajari yaitu tentang cara tensi dan menghitung nadi. Kita wajib sabar dalam hal ini, karena berbau medis. Tapi luar biasa, mereka cepat paham,” ungkap perawat yang bertugas di SDMM tersebut.
Berikut ini juara Olimpiade Dokter Kecil 2019 Rumah Sakit Petrokimia Gresik Grup:
1. Juara 1 SD NU Gresik
2. Juara 2 SD Semen Gresik
3. Juara 3 SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
Selamat! (Vita)