PWMU.CO – Ada yang menarik saat mencermati daftar finalis Lomba Cipta Alat Peraga Jenjang SD/MI Kabupaten Gresik 2019 Bidang IPA, yang diumumkan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Selasa (2/4/19).
Dari 15 finalis, 6 adalah karya siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. Mereka menduduki peringkat 1,2,3,5, 10, dan 11—berdasarkan urutan nilai tertinggi atas makalah yang dikirim ke panitia.
Ria Eka Lestari SSi—salah satu pembina bidang IPA SDMM—menceritakan bagaimana keberhasilan itu diraih. Menurutnya, itu adalah sebuah proses yang panjang sejak tim IPA dan Mekatronikom alias Mekanika Elektronika Computer SDMM mengadakan rapat terbatas di ruang Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhamamdiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) yang berada di lantai dua SDMM.
Tari—sapaan akrabnya—mengatakan, rapat itu untuk mengambil keputusan kelas mana saja yang akan mengikuti lomba bidang IPA dan bagaimana mekanismenya.
Dari hasil rapat tersebut, sambungnya, disepakati bahwa ajang ini dinfokan pada siswa kelas III-V. Setiap siswa harus menulis karya peraga IPA pada kertas folio bergaris lengkap dengan ilustrasi dengan tema bebas.
“Tema kami bebaskan. Namun yang terpenting adalah dapat memecahkan permasalahan sehari-hari yang ada di sekitar mereka,” Tari yang juga Koordinator IPA jenjang kelas V.
Tari mengungkapkan, ada 104 karya alat peraga IPA yang masuk di meja tim IPA. Karena itu perlu diadakannya rapat lanjutan yang lebih intensif untuk menentukan mana yang layak untuk diikutsertakan dalam ajang ersebut, yang pengiriman makalanya terakhir 16 Maret 2019 lalu.
“Alhamdulillah dari rapat yang alot hingga tiga jam kami berhasil mensortir menjadi 7 karya IPA”, terang ibu dengan satu putri ini. Kriteria yang diambil, ungkap Tari, adalah kepraktisan penggunaan, dapat memecahkan permasalahan sehari-hari, dan mudah untuk direalisasikan. “Artinya alatnya mudah untuk berjalan sesuai dengan idenya,” jelas aktivis Nasyiatul Aisyiyah Jatim ini.
Tari menyampaikan, karya yang tidak didaftarkan bukan berarti tidak digunakan sebab akan diikutkan ke ajang lomba sains lain. “Karena butuh waktu juga untuk dapat terealisasi terkait peralatan yang membutuhkan teknologi yang canggih,” terangnya pada PWMU.CO, Selasa (2/4/19).
Ketujuh karya itu dikirim proposalnya ke juri sebagai tahap awal persyaratan untuk mengikuti lomba Festival Sains Gresik (FSG) 2019. “Alhamdulillah dari 7 karya yang dikirim, ada 6 karya IPA SDMM yang yang berhasil memikat juri,” ujarnya.
Karya yang lolos tahap pertama itu harus mempresentasikan alat peraga di hadapan dewan juri pada 9 April 2019 di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Jalan Arif Rahman Hakim Gresik.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik M Fadholi Aziz MSi memberi apresiasi atas keberhasilan SDMM itu. “Alhamdulillah, semangat anak-anak cukup tinggi dalam mengikuti lomba IPA baik olimpiade ataupun penelitian untuk menghasilkan karya sains sebagai solusi atas permasalahan di sekitarnya,” ungkapnya.
Dia sangat bangga dengan proses yang dilalui anak-anak SDMM. “Ide kreatif siswa sudah melalui brainstorming sehingga berhasil terciptanya 104 ide kreatif tahun ini,” kata Aziz yang juga guru IPA SDMM.
Berikut enam karya siswa SDMM yang masuk final untuk presentasi alat peraga:
1. Intan atau Water Level Indicator, sebuah indikator yang dipasang pada tendon sehingga dapat memberi peringatan awal tendon air akan penuh.
2. Satima alias sandal atau sepatu antimaling, yang memiliki sensor bunyi ketika sandal itu akan diambil maling.
3. Tosa Mundur yaitu tong sampah yang ditanam di bawah jalan raya dan terdapat lubang di trotoar agar mempermudah pihak kebersihan untuk membersihakan kotoran tanpa harus diserok atau dicikrak.
4. Automatic Glass Cleaner, seperti wiper pembersih kaca yang dilengkapi kipas yang dapat mengeringkan kaca.
5. Penyiram Tanaman Otomatis di mana tanah yang ada tanamannya diberi sensor kelembapan sehingga jika tanah itu kering maka akan ada air yang menyiram secara otomatis.
6. Tongkat Magnet. Tongkat ini berguna untuk membersihakan jalanan yang terdapat sampah metal. Tongkat dinyalakan otomatis sampah metal menempel pada tongkat.
Selamat! (ZAW)