PWMU.CO-Pelantikan Pimpinan Daerah IPM Kota Mojokerto periode 2019-2021 berlangsung Sabtu (30/3/2019). Acara pelantikan dipimpin utusan PW IPM Jawa Timur Nafis Zamani Alfiansyah.
Dalam sambutannya Nafis Zamani mengatakan, dengan pelantikan ini diharapkan IPM Kota Mojokerto bisa menjadi singa yang mengaum keras dengan kiprahnya.
”IPM juga bisa menjadi oase yang dibutuhkan makhluk hidup di sekitarnya. Bergerak dalam dakwah Muhammadiyah untuk memajukan Islam,” tuturnya.
Dengan nakhoda Ahmad Najih Hidayat, sambung dia, diharapkan mampu menggerakkan dakwah sesuai kultur dengan karya kreatif dan prestasi,” tandasnya.
Ketua Majelis Pembina Kader Drs H. Heru Iswanto MA menaruh harapan besar kepada IPM mencetak kader yang kelak menjadi pemimpin persyarikatan Muhammdiyah.
”Jika pimpinan persyarikatan bukan dari unsur kader, sudah banyak bukti persyarikatan mengalami masalah. Karena pengurus persyarikatan tidak memahami untuk apa Muhammadiyah ini ada dan untuk apa mereka berada di persyarikatan,” katanya.
Ketika pimpinan tidak memahami dasar sejarah itu, ujar dia, sudah bisa dipastikan kekacauan yang akan terjadi di dalam persyarikatan. ”Saya berharap kalian menjadi kader militan, mantap keimanan dan keislamannya, mantap kemuhammadiyahannya,” tandasnya.
Militansi kader IPM, sambung dia, bisa membentengi gerakan pemurtadan yang sekarang marak dan semakin berani di tengah masyarakat. ”Menurut informasi terkini satu tahun umat Islam bisa dimurtadkan sebanyak 2 juta orang,” ujarnya.
Dikatakan, sebagai pelajar Muhammadiyah mempunyai tugas menjaga Islam dan Muhammadiyah. ”Saya berharap sekolah Muhammadiyah harus kalian warnai dengan banyak kegiatan kegiatan untuk membentuk kader militan. Mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” katanya.
Heru Iswanto meminta PD IPM secara berkala mengadakan pelatihan pengaderan. ”Kalau tidak ada biaya untuk pemateri, saya mewakafkan diri memberikan materi Keislaman dan Kemuhammadiyahan secara gratis,” tegasnya.
Ketua PD IPM baru Ahmad Najih Hidayat berjanji menakhodai kapal ini sampai ke tujuan meskipun banyak halangan. ”Saya memiliki visi ingin menjadikan IPM Kota Mojokerto menjadi pelopor kebaikan bagi generasi milenial,” katanya.
Dia juga mengungkapkan misinya merevitalisasi fungsi masjid menjadi sentral kegiatan umat. Bukan sekadar tempat shalat. (Nafis)