PWMU.CO – Kejujuran adalah persyaratan pertama dan paling utama bagi pembentukan karakter dan kepribadian yang baik. “Jujur adalah antara perkataan dan perbuatan seirama atau sama. Jadi tidak bohong dan berkata apa adanya.”
Demikian pesan M. Thoha Mahsun—Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik—dalam kegiatan “Be Smart Sukses Kelas” VI SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Jumat (5/4/2019).
Mengambil tema “Kejujuran dalam Belajar” mantan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini menyampakan pentingnya kejujuran dalam kehidupan.
Dalam pelaksanaan ujian, ujarnya, nilai yang bagus itu penting akan tetapi kejujuran amatlah diutamakan. “Hasil dari usaha sendiri tentu sangat membanggakan,” tuturnya.
Menurutnya, kejujuran adalah pangkal dari kemuliaan. Dalam bermasyarakat, modal utama adalah kejujuran. Jika tidak ada kejujuran maka kepercayaan akan hilang. “Itu artinya kita membuka jalan kepada kehancuran,” tegasnya.
Di akhir paparannya, lulusan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menceritakan sebuah kisah tentang kejujuran seorang penggembala domba yang diuji oleh Khalifah Umar bin Khattab. “Wahai penggembala domba, sudikah engkau memberikanku seekor domba?” kisahnya.
Namun, si penggembala tidak mau memberikan karena domba-domba tersebut bukanlah miliknya. Sang Khalifah yang menyaru sebagai rakyat biasa itu terus membujuk bahkan akan membeli dengan harga tinggi dan menyuruhnya berbohong kepada majikanya kalau dombanya telah dimakan serigala.
“Di mana Allah kalau begitu?” kata pengembala. Setelah itu Umar terdiam kemudian memerdekakan pemuda tersebut dari majikanya.
Menutup kisah itu, Thoha menyimpulkan, “Ini artinya meskipun orang lain tidak melihat kejahatan atau perbuatan yang kita lakukan, tapi Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui.”
Be Smart Sukses Kelas VI adalah kegiatan bermalam bagi siswa dalam rangka persiapan menghadapi ujian sekolah. “Selain motivasi yang diberikan malamnya, diadakan juga qiyamul lail,” ujar Irma Sonya Suryana, Waka Kesiswaan SD Muhammadiyah 2 GKB.
Pada pagi harinya (Sabtu, 6/4/19) dilanjutkan dengan permohonan doa restu dari orangtua. “Sekaligus ada kajian parenting dari motivator Heru Kusumo Hadi Lc,” kata dia. (Khoirul Anam)