![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/04/IMG_20190425_202617_362.jpg?fit=696%2C512&ssl=1)
PWMU.CO – Bagi Achmad Khosyi’ Assajjad Ramandanta, bulan April ini penuh dengan tantangan. Setelah menyelesaikan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), siswa SMPM 12 (Spemdalas) GKB Gresik ini harus berjibagu dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi jenjang SMA.
Selang satu pekan, tepatnya 22-25 April, cowok yang hobi main rubik ini harus menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dan Sabtu (27/4/19), dia harus terbang ke Jakarta untuk mengikuti final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR).
Khosyi’, begitu sapaannya, mengaku siap untuk mengulang sukses tahun lalu di ajang yang sama. Berbekal materi yang dia dapat di sekolah dan pembinaan intensif di Surabaya, cowok yang gemar main tenis meja ini bertekad memperbaiki prestasi.
“Tahun lalu saya mendapat juara IV, maka tahun ini semoga Allah memberikan kemudahan sehingga bisa memperbaiki peringkat. Semoga bisa membawa pulang medali,” ujarnya tersenyum.
Berlomba di Ecovention Hall Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, Ahad (28/4/19), Khosyi tidak ingin lengah dan melepas kesempatan di depan mata. Belajar mandiri di rumah maupun privat pun dia lakukan untuk bisa meraih prestasi.
Diwawancari PWMU.CO sebelum menjalani UNBK hari terakhir, Kamis (25/4/19), Khosy’ yang sudah tujuh tahun mengikuti KMNR, sejak duduk di kelas III SD menyadari persaingan akan semakin ketat tiap tahunnya.
“Selama keikutsertaan saya di lomba ini, tiga kali masuk final dan satu kali dapat juara. Prediksi saya persaingan tahun ini akan lebih ketat, maka saya harus lebih keras berusahanya,” ungkapnya.
Ditanya mengapa suka dengan matematika nalaria realistik, cowok kelahiran 24 September 2003 menjawab dengan diplomatis. “Di matematika ini, tidak hanya bergantung dengan satu teori, satu cara dalam menemukan jawaban. Banyak cara dengan teori untuk menemukan jawaban itu. Teori satu dan teori lain dikembangkan, itu konsepnya. Bukan lagi dari teori dasar, tetapi sudah pada taraf pengembangan,” ungakpanya.
Selain itu, lanjutnya, dalam nalaria realistik konsep soal yang sering dikembangkan adalah soal cerita yang berlogika. Kita harus sabar dalam pintar-pintar otak-utik angka.
Di final KMNR tahun ini, ada tiga siswa Spemdalas yang masuk babak final. Selain Khosyi’, ada juga Ghiyas Sanie Rayhan (kelas VIII) dan Nazwa Nathania (kelas VII ICP). (Ichwan Arif)
Discussion about this post