PWMU.CO – Jamaah shalat gerhana yang membeludak juga terjadi di Masjid An-Nur, Jl Majapahit 666-B. Masjid yang berada berada di lokasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini tidak mampu menampung jamaah, (9/3). Ruangan dalam masjid yang tidak mampu menampung mengharuskan jamaah menggelar sajadah di halaman.
Tidak hanya jamaah laki-laki yang meluber ke halaman masjid, kondisi yang sama juga terjadi pada jamaah perempuan. Lantai 1 dan 2 yang biasa khusus untuk perempuan juga tidak mampu menampung, sehingga harus berhimpit-himpitan di halaman belakang. “Sebelum shalat dilaksanakan, para jamaah yang baru datang pun diminta untuk berdiri sesuai shaf shalat,” jelas Nelly Asfiyati.
(Baca: Penetapan GMT Cermin Islam Berkemajuan)
Shalat Kusuf mulai dilaksanakan tepat pada 07.15 wib, dan berakhir 72 menit kemudian. “Pengalaman shalat terlama yang pernah saya lakukan. Satu jam 12 menit hanya untuk 2 rakaat saja,” begitu kesan David Febriadi terhadap shalat yang mengabiskan surat Ali Imran ayat 1 hingga 200 itu.
“Insya Allah yg mampu menjalankan shalat ini dengan baik di Masjid An-Nur tadi adalah mereka yang diberi nikmat sehat,” urai jamaah lain, Tjatur Prijambodo. Pria yang juga seorang dokter ini menguraikan hikmah memanjangkan shalat gerhana sebagai nikmat kesehatan ini senantiasa menjadikan seorang hamba yang senantiasa bersyukur.
Tidak hanya durasi shalat yang panjang, pihak masjid pun menyediakan sarapan pagi untuk para jamaah seusai shalat. Tidak kurang 3.500 nasi bungkus disiapkan oleh panitia. Yang bertindak sebagai imam adalah ustadz M. Ali Kurniawan, sementara Ustadz Drs H Sudarsono sebagai khatibnya. (iqbal)