PWMU.CO-Muh. Izzudin Al Qosyam, siswa SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) meraih medali di ajang Kompetisi Matematika Nalaria dan Realistik (KMNR) ke-14 bertempat di Ancol Jakarta, Ahad (28/4/19).
Olimpiade Matematika yang diprakarsai Klinik Pendidikan MIPA ini diikuti oleh 2.000-an dari tingkat SD sampai SMA seluruh Indonesia. Seluruh peserta utusan setiap kota yang telah mengikuti seleksi.
SD Muhlas Jl. Dupak Bangunsari 35-41 ini mengirimkan tiga siswa dalam ajang ini. Mereka itu Muh. Izzudin, Duta Arnawa, keduanya kelas 4, dan Khansa Almahyra kelas 3.
Di sekolah para siswa ini berlatih Matematika di Study Club Mathematic setiap Selasa. Juga ikut kelas khusus olimpiade di KMP Ketintang Surabaya setiap hari Sabtu. Izzudin pun sering menjuarai lomba Matematika.
Saat berangkat Izzudin agak sakit. Karena kemauannya yang kuat dia nekat ke Jakarta. Orangtuanya sempat khawatir saat mengantar keberangkatannya.
”Izzudin kurang enak badan. Saya titip obat di dalam tasnya. Semoga bisa mengikuti lomba hingga selesai,” kata ayah Izzudin kepada guru pembimbing saat mengantar di Stasiun Pasar Turi.
Selama perjalanan Izzudin sering batuk. Sempat muntah hingga membasahi bajunya. Setelah shalat Ashar dia tetap batuk hingga di tujuan. Setelah membersihkan diri di penginapan daerah Mangga Besar, ketika hendak mencari makan malam, dia batuk berat dan muntah lagi hingga lunglai.
Seorang lelaki mendatangi sambil menyodorkan minyak angin. Beberapa warga setempat pun datang menolong. ”Bawa saja ke Puskesmas,” ujar warga. Segera dia memanggil bajaj. Didampingi gurunya Izzudin dibawa ke Puskesmas daerah ini. Dokter memberinya obat batuk dan radang tenggorokan.
Pulang dari Puskesmas, dia bisa tidur setelah dipijat punggungnya. Pagi hari saat bangun dia sudah tampak segar. Semangatnya bangkit ingin segera bertanding di KMNR. Usahanya tidak sia-sia. Siswa penggemar buku ensiklopedia sains ini akhirnya mendapatkan medali perunggu.
”Jangan kabari ayah bunda dulu, Pak. Saya mau kasih surprise dapat perunggu untuk ayah bunda,” kata dia kepada gurunya. Dengan wajah penuh bangga dan ceria ia dia naik panggung bersama pemenang lainnya menerima medali. (Muriyono)