PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bersiap untuk melaksanakan Kajian Ramadhan 1440 Hijriah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu-Ahad, 18-19 Mei 2019.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dijadwalkan membuka acara. Hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Din Syamsuddin.
Akan hadir juga Mendikbud Prof Muhadjir Effendy, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Rektor UMM Dr Fauzan, Ketua PWM Jatim Dr M Saad Ibrahim, dan Mantan Menteri Agama Prof A. Malik Fadjar. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga dijadwalkan akan hadir.
“Para narasumber tersebut bakal menyampaikan materi dengan perspektif masing-masing tentang konsep mewujudkan khairu ummah,” ujar Wakil Sekretaris PWM Jatim Dr Biyanto ketika dihubungi PWMU.CO, Rabu (8/5/19).
Biyanto menambahkan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik yang semula dijadwalkan dipastikan tidak bisa hadir karena sedang ‘mudik’ ke negaranya. “Dubes pulang kampung jadi nggak bisa hadir,” jelasnya.
Pria asal Lamongan itu menerangkan, tema “Mewujudkan Khairu Ummah” yang diangkat pada kajian Ramadhan kali ini disesuaikan dengan kondisi negeri yang baru saja menyelenggarakan pesta demokrasi melalui pemilu pada 17 April 2019.
“Elit dan rakyat yang terpolarisasi dalam kekuatan-kekuatan politik harus move on, dan kembali merajut kebersamaan untuk mewujudkan umat terbaik,” terangnya.
Biyanto melanjutkan, dalam acara pembukaan juga akan diselenggarakan launching beberapa buku yang ditulis oleh aktivis Muhammadiyah Jatim. Agenda launching buku akan langsung dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah.
“Launching buku ini bisa jadi khas di Muhammadiyah Jatim. Bahkan, menjadi tradisi yang menyertai Kajian Ramadhan. Launching buku ini sekaligus dimaksudkan untuk membangun budaya literasi,” jelasnya.
Hingga kini, kata dia, peserta yang sudah mendaftar dalam Kajian Ramadhan sejumlah 1.487 orang. Peserta berasal dari keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah unsur ranting, cabang, daerah, dan wilayah Jatim.
“Peserta sangat mungkin akan terus bertambah hingga pendaftaran online ditutup. Hal itu karena pada tahun-tahun sebelumnya, Kajian Ramadhan diikuti sekitar dua ribu peserta. Barangkali inilah Kajian Ramadhan di lingkungan PWM yang diikuti begitu banyak peserta,” ungkapnya. (Aan)