PWMU.CO – Cuaca panas Ramadhan kali ini tak menyurutkan semangat dua guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Muhammad Ilham Yahya SPd dan Rudi Purnawan MPd melaksanakan tugas di Pulau Bawean, Gresik. Keduanya tiba di Pelabuhan Bawean, Kamis (16/5/19) pukul 12.40 WIB. Meski matahari sedang terik-teriknya, namun hembusan angin di Pulau Putri itu membuat adem di kulit.
Di pelabuhan, mereka telah disambut Wakil Ketua Tim Pendirian SD Muhammadiyah 1 Bawean, Hairuddin. Keduanya dibawa menuju rumah singgah milik Khairil Anwar, salah satu anggota tim pendirian.
Ilham—sapaan akrab Muhammad Ilham Yahya—mendapat tugas dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik untuk mengawal sekolah baru SD Muhammadiyah 1 Bawean. Kedatangannya didampingi oleh Koordinator Kurikulum SD Muhammadiyah Manyar (SDMM, Rudi Purnawan MPd, atas tugas pendampingan dari Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos.
Seperti diberitakan PWMU.CO pada 13 April 2019, Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik dan Yogyakarta telah melakukan survei dan merumuskan konsep pendirian sekolah baru ini.
Saat ini, Ilham disiapkan menjadi Kepala SD Muhammadiyah 1 Bawean oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sangkapura dan PDM Gresik. “Saya bersama empat guru di sini harus berjuang keras di tahun pertama ini,” ungkapnya saat dihubungi PWMU.CO usai rapat persiapan tahun pelajaran baru 2019/2020 bersama tim pendirian di Masjid As Shalihin Sangkapura, Kamis (16/5/19) malam.
Meski tidak mudah, Ilham bersyukur sudah ada 11 siswa yang mendaftar ke sekolah baru yang akan dipimpinnya. “Kuotanya 28 siswa. Mereka tertarik program sekolah dan ada beberapa yang memang warga Muhammadiyah Sangkapura,” ujar Ilham yang pernah berpengalaman mengajar di daerah terpencil—di SDN 2 Sarongan Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi—melalui program Yayasan Dana Sosial Al Falah, ‘Jatim Mengajar’.
us
Program sekolah yang ditawarkan, lanjutnya, memang mirip dengan program SDMM, sekolah induk Ilham. “Ada pembiasaan karakter Islami, Kelas Tahfidz, Program Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, Fullday School, Enjoyable Learning, dan konsep pembelajaran yang menggabungkan pelajaran umum dan diniyah atau agama,” paparnya.
Pria kelahiran Gresik, 12 April 1993 itu menambahkan, sekolah baru yang berlokasi di Jalan Umar Mas’ud Nomor 2 Sangkapura ini menempati bekas gedung Balai Kesehatan Islam (Bakis). “Harapannya dua sampai tiga bulan lagi sudah bisa melakukan proses peletakan batu pertama di gedung baru sebelah Masjid As Sholihin Sangkapura. Sekarang masih proses pembuatan desain dengan perspektif tiga dimensi oleh arsitek,” jelasnya.
Ditemui PWMU.CO di tempat mengajarnya, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik M Fadloli Aziz SSi MPd mengatakan, Kecamatan Sangkapura belum mempunyai sekolah dasar Muhammadiyah. “Yang ada masih TK Aisyiyah, SMP Muhammadiyah 3, dan SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura. Belum ada sekolah dasarnya,” ungkapnya.
Menurut Aziz, sangat penting ada keberlanjutan dari TK ke SD. Juga lebih lanjut ke depan supaya bisa menambah jumlah siswa SMP dan SMAnya. “Jadi tidak ada fase atau tahapan yang hilang. Harapannya demikian. Kaderisasinya juga bisa berjalan bagus akhirnya,” harapnya. (Vita)