PWMU.CO-SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) mengadakan Baitul Arqam (BA) yang diikuti seluruh kelas X dan XI. Acara dilaksanakan selama sembilan hari 20-28 Mei 2019.
Materi yang disampaikan dari ketauhidan, kemuhammadiyahaan, janaiz, keorganisasian hingga praktik thaharah dan shalat. Para siswa mempraktikkan teori dan dinilai oleh penguji. Seperti cara mandi junub, siswa benar-benar mengguyurkan air ke seluruh tubuh hingga merata.
Wakasek Ismuba Hasanuddin MPdi menjelaskan, materi Baitul Arqam ada perbedaan antara kelas X dan XI. Kelas X pada konsep-konsep dasar, sedangkan kelas XI lebih banyak praktiknya. ”Yang lebih penting semua materi tidak lepas dari tuntunan Nabi,” kata guru Bahasa Arab ini.
Menurut dia, kegiatan ini selalu ada di setiap jenjang. ”Kelas X mengikuti Baitul Arqam I selama tiga hari, sedangkan kelas XI mengikuti Baitul Arqam II selama enam hari, dengan rincian tiga hari siswa putra dan tiga hari siswa putri. Untuk yang kelas XI menginap di sekolah,” katanya.
Naimul Hajar MKom, salah satu instruktur menjelaskan, sebelum praktik mandi junub, siswa diterangkan tentang sebab-sebab mandi junub dan tata caranya. ”Dari sini saja siswa sudah banyak yang tanya, mereka sangat terbuka tentang hal-hal yang belum dipahami berkaitan kaifiyah mandi wajib,” katanya.
Guru pelajaran TIK ini berharap melalui kegiatan tersebut para siswa jangan sampai shalatnya tidak sah karena cara berthaharah salah. ”Kami juga berharap para siswa bisa melakukan shalat dan thaharah dengan benar untuk seterusnya, tidak hanya hari ini,” tambahnya.
Sementara pengalaman menarik didapatkan peserta. Bintang Sutanali, siswa kelas XI IPS 4 mengatakan, baru pertama kali ada praktik mandi junub. ”Awalnya saya kira hanya praktik di kelas, eh ternyata kok disuruh ke kamar mandi dan nyiram beneran. Ini menarik karena kami jadi memahami betul caranya,” ujar Bintang.
Senada diungkapkan Zidan. Siswa kelas XI Bahasa ini mengaku bersyukur ada kegiatan praktik ibadah. ”Beberapa materi sangat membantu pemahaman kita, seperti pembahasan kaifiyah shalat berjamaah. Kita menjadi tahu tata cara shalat berjamaah. Dari pengaturan shaf hingga manfaat shalat berjamaah,” ungkapnya. (Hanafi)